CERBUNG - INDIGO

Lian 30 September 2022 17:40:41 WIB

SEKUTU (8)

 

“Yeilah Bang, dengerin dulu ngapa rencananya. Kita minta Bang Juna buat baik-baikin Kak Adelia, trus korek tuh informasinya perlahan.” Ucap Canda membeberkan rencana yang tersusun di otaknya.

“Gua nggak yakin dia bakalan mau. Dia aja mutusin Adelia gegara tuh cewek selingkuh.” Putra menggelengkan kepalanya saat ia mengatakan itu. Ia sendiri ragu kalau Arjuna mau bekerja sama dalam rencana itu.

“Kita coba aja dulu, Bang. Aku yakin betul kalo Bang Juna ada rasa sama Lily, nggak mungkin dia nggak mau bantu kalo itu buat Lily.” Calya memang benar, Arjuna memiliki perhatian yang tertuju pada Lily karena itulah kenapa pemuda itu mendekati Lily begitu ada kesempatan.

"Gua pikirin dulu." Hanya itu yang dikatakan Putra sebelum meninggalkan Canda dan Calya.

Bukannya ia tak memikirkan ide itu, tapi ia mempertimbangkan bagaimana posisi Arjuna saat ini. Ia yakin sekali kalau temannya itu jijik dengan Adelia sekarang.

Siapa yang tak sakit hati setelah dikhianati? Saat ia dalam masa sayang-sayangnya namun harus menelan pil pahit begitu melihat sang kekasih yang amat ia cintai bermesraan dengan lelaki lain. Mungkin Putra tak bisa membayangkan betapa murkanya dia bila ada di posisi Arjuna sekarang.

Putra berjalan dengan arah yang acak, ia tak tau ke mana kakinya akan membawa. Pemuda itu melewati halaman auditorium, taman air mancur, lapangan sampai tanpa ia sadari kakinya terhenti dekat gedung perpustakaan. Matanya menangkap keberadaan Lily di depan sana. Berjarak lebih dari sepuluh meter ia dapat melihat Lily seperti terganggu oleh temannya Arjuna. Samar-samar Putra dapat mendengar apa yang mereka ucapkan.

"Bang, Lily mohon jangan kek gini." Suara Lily at lirih hingga hampir tersapu angin. Ia melepaskan tangan kanannya dari cengkeraman Arjuna, tak ingin tertahan lebih lama bersama pemuda itu.

"Ly, lo kenapa sih kek gini mulu? Najis banget apa lo sama gua?" Arjuna habis akal, ia tak peduli puluhan pasang mata sedang menatap keributan kecil yang ia buat dengan penuh minat. Arjuna masa bodoh dengan mereka semua.

"Hus, ngawur. Jangan ngomong sembarangan yang bikin orang salah paham, Bang. Lily cuma sibuk, banyak tugas. Jadi, Lily permisi." Lily benar-benar tak ingin menambah masalah lagi dengan berada di dekat Arjuna, karenanya ia langsung meninggalkan Arjuna begitu ia selesai beralasan.

Arjuna menatap punggung Lily yang semakin menjauh. Teriakan nama Lily dari mulutnya semakin teredam oleh bisingnya percakapan orang-orang yang membicarakan Arjuna, membanding-bandingkan Lily dengan mantan Arjuna, bahkan sampai menjelek-jelekkannya.

Putra terusik oleh pemandangan itu. Ia memutuskan menghentikan sang sahabat meneriakkan nama adiknya. "Mending lo jauhin adek gua."

"Apa maksud lo sih, Put?" Arjuna yang tak bisa mengontrol emosi malah mengibaskan tangan putra yang berada di bahunya.

"Bukannya gua nggak suka lo deket sama adek gua, tapi seenggaknya lo beresin dulu masalah lo sama mantan lo sebelum deket-deket sama Lily." Bukannya tersinggung, di sini Putra ingin Arjuna meluruskan tindakannya yang sampai menyeret Lily.

"Udah gua bilang kalo gua udah putus. Gua single sekarang." Arjuna mengacak-acak rambutnya, tak tahu sudah berapa kali ia bilang bahwa ia sedang tidak dalam hubungan asmara dengan siapa pun saat ini.

"Tapi mantan lo nggak terima dengan keputusan lo. Dia tak suka dengan kedekatan lo sama adek gua." Tak terduga, Putra menarik kerah kemeja Arjuna. "Adek gua dirundung sama Adelia gara-gara lo ngejar dia mulu, sialan."

 

Bersambung

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

PELADI MAKARTI

PENDATAAN PELAKU USAHA/ UMKM DI KALURAHAN PUTAT