CERBUNG - INDIGO

Lian 30 September 2022 17:40:10 WIB

SEKUTU (5)

 

“Ck, kenapa dia nggak pulang-pulang sih? Ma, bisa nggak Mama nakut-nakutin Bang Juna biar pulang gitu? Biar tau rasa trus nggak berani ke sini lagi.” Lily memiliki ide jail mengenai bagaimana caranya membuat Arjuna jera. Ia risi dengan keberadaan Arjuna di sekitarnya, mereka tak sedekat itu hingga Arjuna harus memperlakukannya seperti telah lama kenal. Lily benar-benar tak mau sampai dilabrak oleh Adelia.

“Mana boleh, Lily. Kalau dia jadi syok gimana?” Lisa menyilangkan kedua tangannya membentuk tanda x sebagai isyarat bahwa ia menolak ide yang Lily miliki.

“Biar aja kenapa sih Ma? Gedek Lily tuh sama Bang Juna, nguber mulu kerjaannya.” Kesal Lily sambil melenggang menuju pintu, hendak menuju ruang makan.

Keluarga Lily bukanlah keluarga kaya namun demikian ia bersyukur karena rejeki mereka cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bahkan mereka dapat mengenyam bangku kuliah, bukankah mereka harus bersyukur dengan kasih karunia Sang Pencipta?

“Nak, bururan duduk. Semua sudah menunggu dari tadi.” Andin menyapa anak perempuannya yang baru saja sampai di ruang makan dengan wajah malas.

“Padahal mulai duluan juga nggak pa-pa loh, Bun. Nggak perlu nungguin Lily.” Kata Lily dengan malas saat ia menarik kursi untuk duduk di sebelah ibunya.

“Kamu ini. Duduklah.” Ayahnya yang sejak tadi hanya memperhatikan akhirnya angkat bicara. “Anggap saja rumah sendiri, Nak Arjuna. Meski hanya menu sederhana, tapi semua kesukaannya putra. Silakan dinikmati.”

Di atas meja makan penuh dengan aneka hidangan rumahan. Nasi putih, sayur terong, tempe goreng dan lalapan. Semua terlihat menggiurkan hingga membuat liur Lily tak henti-hentinya mengalir, apalagi aromanya yang sedap dari tadi menggelitik indra penghidunya.

“Sepertinya tidak hanya favorit Putra aja, Pak.” Arjuna terkekeh melihat Lily yang tergugah nafsu makannya. “Terima kasih, Pak. Ini sudah lebih dari istimewa. Sudah lama saya tidak menikmati makanan rumahan, jadi kangen masakannya mama.”

Bukan lagi rahasia umum bila orang tua Arjuna telah bercerai bertahun-tahun yang lalu. Rumah tangga yang hancur karena orang ketiga membuat Arjuna sangat selektif memilih pasangan hidup. Arjuna tumbuh dewasa tanpa kehadiran ibunya karena hak asuh didapatkan oleh sang ayah. Ia benar-benar merindukan ibunya.

Makan malam kali ini istimewa bagi Arjuna. Ini kali pertama ia menikmati makan bersama keluarga setelah keluarganya terpisah-pisah. Inilah salah satu alasan kenapa ia nyaman berinteraksi dengan keluarga Adyatma, tidak hanya karena penasaran dengan Lily semata.

Malam itu Arjuna menginap atas anjuran Arman, kepala keluarga Adyatma. Tentu saja Arjuna dengan senang hati menerima usulan dari ayah sahabatnya itu. Bila disuruh memilih, Arjuna ingin berlama-lama merasakan perasaan nyaman ini. Ia berpikir, andai saja keluarganya masih utuh pasti akan terasa hangat seperti keluarga Putra.

Pagi harinya Arjuna, Putra dan Lily berangkat bersama. Seperti biasanya, Lily menunggu kakaknya yang sedang mencari tempat untuk parkir. Lily duduk di bangku semen yang memang di bangun di bawah pohon rindang dekat parkiran, ia menunggu sang kakak dengan permen tersumpal di mulutnya.

Mengecap manisnya permen, menjilat dan menarik gagangnya keluar dari dalam mulut. Lily benar-benar seperti anak SD bila dalam pose seperti ini.

“Ly, abang lo belum nyampe?” Arjuna berjalan dari arah parkiran, mendekati Lily setelah selesai memarkir motornya.

“Belum, Bang. Emangnya Bang Putra nggak bareng Abang?” Lily masih mengulum permennya, tapi bokongnya bergeser untuk memberi tempat agar Arjuna bisa duduk.

“Terpisah gua sama dia. Parkiran penuh, dia cari tempat yang lengang.” Kata Arjuna menjatuhkan bokongnya di bangku semen, duduk di sebelah Lily yang masih asyik dengan permennya.

 

Bersambung

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

PELADI MAKARTI

PENDATAAN PELAKU USAHA/ UMKM DI KALURAHAN PUTAT