CERBUNG - INDIGO

Lian 29 Juni 2022 20:10:41 WIB

KEMARAHAN ALAM ITU MENGERIKAN (7)

 

Lily kewalahan mengatasi kekuatan fisik gadis itu. Hala yang tadinya bertengger di bahu Lily pun terbang ketakutan, tak peduli rasa sakit pada sayapnya yang masih terikat perban. Burung itu terbang entah ke mana, Lily tak sempat memperhatikan karena ia punya pekerjaan lain yang harus ia selesaikan, menyelamatkan gadis nekat dalam rengkuhannya.

“Lo emang nggak pernah nurut ya kalo dikasih tau.” Suara Liondra terdengar hampir bersamaan dengan gadis yang tiba-tiba pingsan. Liondra membuat gadis kalap itu pingsan dengan memukul tengkuknya, lalu membantu Lily menyeret gadis itu ke kerumunan pendaki yang ketakutan.

“Lo sama lo, bawa gadis ini turun gunung.” Liondra menunjuk dua pemuda yang gagah, berbanding terbalik dengan mentalnya yang telah tergoncang karena menyaksikkan banyak kematian di depan matanya.

“Le-lewat mana? Semua jalan akses yang bisa dilalui pendaki udah ketutup api.” Suara bergetar dari salah satu pendaki yang ditunjuk Liondra terdengar kental akan kerja keras meredam ketakutan yang menjalarinya.

“Ikuti dia. Gua akan ada di belakang buat sapu ranjau, memastikan tak satu pun yang tertinggal dari kita.” Liondra menunjuk Lily dengan gerakan tajam dan mantap sebelum mengembalikan pandangannya ke arah 15 pendaki yang berhasil melarikan diri dari api termasuk gadis yang sedang tak sadarkan diri.

“Bang, kita sudah nggak punya waktu. Buruan.” Lily menarik lengan kemeja Liondra dan membuat pemuda itu menoleh padanya.

Liondra mengerti maksud Lily. Tanpa membuang waktu, Liondra mengarahkan para pendaki itu sesuai koordinasi dadakan yang mereka lakukan sebelumnya. Mereka membentuk satu barisan dengan Lily sebagai kepala yang bertanggung jawab untuk menunjukan arah, dan Liondra sebagai ekor yang bertugas mengawasi.

Lelah. Tentu saja mereka lelah setelah berjuang hidup dan mati melarikan diri dari api yang menjalar cepat, tapi mereka harus bertahan karena mereka ingin hidup. Nyawa mereka kini bergantung pada Lily karena salah langkah sedikit saja mereka akan tersesat di jalur yang asing itu.

Mereka melewati jalur yang tak biasa, jalan menuju wilayah Gunung Lawu yang terkenal angker. Mereka mengalami rasa takut yang lain setelah berhasil menjauh dari lokasi kebakaran yang semakin menjalar. Mereka hanya tak dapat melihat bahwa Lily dituntun oleh kabut hitam.

Ya, Lily mengikuti kabut hitam yang melayang di depannya. Tak hanya itu, bahkan Liondra takjub melihat segerombolan orbs mengiringi langkah mereka. Kumpulan cahaya kecil bagai kunang-kunang itu membantu Lily dan Liondra melihat dengan jelas karena hari mulai malam meski pendaki yang lain tak dapat melihatnya.

Tali yang terikat di tubuh Lily terhubung dengan pendaki di belakangnya, membentuk simpul seri sampai pada Liondra dan menjaga mereka agar tak terpencar. Ide darurat yang Liondra cetuskan agar mereka mudah mengikuti ke mana Lily melangkah dan tak ada satu pun yang absen karena mereka berjalan tanpa penerangan.

Samar Lily mendengar suara Hala. Kicaunya bagai menarik Lily yang dengan antusias mengarahkan langkahnya mendekati sumber suara. Lily hanya mengikuti intuisi yang terus mendorongnya agar mengikuti kicau Hala, sejenak mengabaikan suara ketakutan di belakangnya. Saat itu Lily hanya berharap intuisinya tidak menyesatkan, dan membawa mereka turun ke kaki gunung dengan selamat.

Entah sudah berapa lama mereka berjalan, mungkin sudah semalaman. Namun, mereka belum juga sampai ke kaki gunung. Ada beberapa pendaki yang telah menyerah, duduk di tanah dan bergeming. Simpul seri yang terikat di pinggang mereka memaksa satu barisan berhenti. Ada yang murka karena pendaki yang duduk di tanah itu menghambat perjalanan, ada pula yang setuju dengan rasa putus asa sebab lelah dan lapar yang mereka alami.

 

 

Bersambung

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

PELADI MAKARTI

PENDATAAN PELAKU USAHA/ UMKM DI KALURAHAN PUTAT