CERBUNG - INDIGO

Lian 29 Juni 2022 20:10:25 WIB

KEMARAHAN ALAM ITU MENGERIKAN (5)

 

“Iih. Bisa jantungan aku, Bang!” Lily beringsut ke samping. Bokongnya beradu dengan tanah saat Liondra mengejutkannya.

“Berisik lo, ah.” Liondra bahkan tak sempat menggosok matanya yang masih lengket saat ia berkemas. “Perubahan rencana, Ly. Kita harus segera turun gunung. Gua dapet firasat buruk, bakalan ada kebakaran gede di sini.”

“Bang Leo juga lihat? Tadi aku lihat gambaran ….” Lily menatap mata Hala dalam. Ia tak yakin bahwa cuplikan kejadian yang ada di kepalanya adalah miliknya. “Apa itu milikmu, Hala?”

Jalak itu beradu pandang dengan Lily, kepalanya miring ke kanan seakan ingin mengiyakan pertanyaan gadis itu.

“Ck. Ly, bukan waktunya untuk hal itu. Cepat berkemas dan kita turun.” Liondra menghitung mundur kapan kebakaran itu akan terjadi, itu tak akan lama lagi. Ia cukup kesal melihat Lily bukannya berkemas malah memandangi si jalak. Tidak sadarkah mereka sedang dikejar waktu?

Terjadi. Bahkan belum ada setengah jalan Lily dan Liondra menuruni Gunung Lawu namun kebakaran dari penggalan penglihatan masa depan mereka menghanguskan hutan Gunung Lawu. Asap membumbung tinggi menghalangi terik matahari sore itu. Gas karbon mencekik napas makhluk yang kalang kabut melarikan diri dari si merah yang menjalar cepat menghabisi semak belukar dan daun kering, menelan apa pun yang menghalanginya. Pekikan binatang liar menjadi suara latar, membuat para pendaki sangsi akan keselamatan mereka.

Berlari kencang, saling dorong. Teriakan minta tolong mereka teredam oleh suara retakan kayu dan pekikan burung yang melarikan diri. Api mengejar mereka. Jarak semakin sempit dengan api yang makin tersulut oleh tiupan angin. Keputusasaan para pendaki, beberapa dari mereka menggeliat dalam panasnya kobaran api. Bahkan, air mata yang mereka teteskan menguap seketika oleh kemarahan api yang membara.

Aku sudah tua, tak bisa mengendalikan amarah seperti dulu lagi. Aku muak dengan orang-orang yang memperlakukanku dengan remeh. Bahkan sampai kadang intiku menyeruak, menyembur keluar untuk memberi mereka pelajaran. Menghanguskan apa pun yang dilewati lelehanku. Kini napasku yang bertiup kencang mengobarkan api lebih tinggi, menyulap hutan hijauku jadi arang.

“Lily, lo denger nggak? Buruan lari!” Liondra menarik Lily dengan kencang, membawa gadis itu melalui jalur yang aman dari kemarahan api.

“Tapi Bang, mereka gimana?” Lily sempat menoleh ke arah orang-orang yang panik melarikan diri namun tak dapat lepas dari jeratan si merah. Kepanikan membuat Lily tak sadar rasa sakit di pergelangannya akibat dari tarikan Liondra yang begitu kuat.

“Tinggalin aja orang-orang nggak beradap macem mereka. Mereka pemburu yang menangkap binatang langka di hutan ini. Gua curiga luka di sayap Hala itu gara-gara perbuatan menreka.” Liondra terus berlari sambil menarik tangan Lily yang sesekali menengok ke belakang, ke arah sumber keributan. Ia tahu dari penerawangannya bahwa orang-orang yang menggeliat dalam api itu adalah pemburu.

“Tapi nggak semua dari mereka itu pemburu, Bang. Banyak pendaki biasa seperti kita. Mereka nggak bersalah, kenapa mereka harus menanggung dosa orang lain?” Lily sekuat tenaga memberontak untuk menghentikan Liondra walau tenaganya tak ada apa-apanya dibandingkan pemuda itu.

“Ly, bisa nggak sih lo nggak melibatkan diri sama urusan orang lain?” Liondra berhenti meski ia kesal. Ia tak habis pikir dengan jalan pikir Lily dan menatap gadis itu tajam. Ia mengamati kerumitan dalam ekspresi Lily namun ia tak mau mengalah.

“Tapi, Bang … bukankah kita diberi kelebihan karena hal seperti ini? Untuk memperbaiki keadaan, untuk menyelamatkan apa yang pantas diselamatkan.” Mata Lily yang berkaca mencerminkan betapa rapuhnya ia. Rasa takut, iba dan kemauan untuk menolong berbaur menjadi warna yang keruh dalam benaknya.

 

Bersambung

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

PELADI MAKARTI

PENDATAAN PELAKU USAHA/ UMKM DI KALURAHAN PUTAT