ANGKA KEHAMILAN TAK DIINGINKAN DI GUNUNGKIDUL MASIH TERBILANG TINGGI

Jk.Bl4ncir 19 Mei 2017 11:00:42 WIB

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Tingginya kasus pernikahan dini di Kabupaten Gunungkidul berkaitan erat dengan tingginya angka kehamilan yang tidak diinginkan di kalangan remaja.

Banyak anak di bawah umur yang hamil terlebih dahulu dan terpaksa menikah dini.

Kasi Kesehatan dan Gizi Keluarga Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunungkidul, dr Triana, membenarkan jika angka persalinan remaja di Gunungkidul masih tinggi, dan hampir separuh dari kasus persalinan tersebut merupakan kehamilan tidak diinginkan (KTD).

Hal tersebut dilihat dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, pada tahun 2015 lalu, terdapat 405 kasus persalinan remaja, sebanyak 236 kasus merupakan KTD. Tahun 2016, jumlahnya menurun menjadi 310 kasus, dengan kehamilan tidak diinginkan sebanyak 121 kasus.

"Meskipun menurun dari tahun ke tahun, namun angka persalinan remaja ini masih cukup tinggi. Separuhnya adalah hasil dari kehamilan tidak diinginkan," ujar Triana, Selasa (16/5/2017).

Tingginya angka persalinan ini merujuk kepada masih tingginya kasus pernikahan dini di Gunungkidul. Padahal dikatakannya, pernikahan dini hanya akan menimbulkan berbagai masalah, mulai dari masalah medis, psikologi, sosial sampai ekonomi. (*)

Sumber : tribunjogja.com

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

PELADI MAKARTI

PENDATAAN PELAKU USAHA/ UMKM DI KALURAHAN PUTAT