CERBUNG - THE DESTINY OF MY SOULMATE

Lian 29 Maret 2022 12:31:40 WIB

MENCARI JAWABAN (3)

 

Sungguh, Luoise ingin mengumpati apa yang Alan lakukan sekarang. Alfa Moonstone Pack itu memangku Juria dan memeluk pinggangnya erat. Posisi duduk Juria yang menyamping sangat memudahkan Alan merengkuh pinggang rampingnya sembari terus bermesraan dengan Juria. Seakan tak puas itu, Alan semakin menarik Juria dalam dekapannya, dan menahan Juria dengan tangan kirinya agar pujaan hatinya tak dapat melarikan diri. Alan menutup matanya, menikmati setiap kehangatan dan kelembutan Juria. Napas mereka saling beradu, menyamarkan suara Luoise yang mengeluarkan segala umpatan melihat Alan memperlakukan adik kesayangannya.

“Alan!” Gebrakan di meja kerja Alan mengejutkan dua sejoli yang tengah bercumbu dan menikmati dunia mereka sendiri.

Juria yang memang membelakangi pintu sama sekali tahu bahwa ada orang masuk dan terjingkat, wajahnya semerah tomat kala mengetahui Alex dan Luoise memergokinya sedang bermesraan dengan Alan. Alan? jangan tanyakan lagi, dia menatap dua bawahannya dengan pandangan datar.

“Bisa tidak nanti saja kalian datang? Mengganggu saja.” Ucapan Alan cukup kasar menanggapi interupsi pada kesenangannya menyalurkan cintanya kepada Juria. Ia masih saja enggan melepaskan Juria yang sejak tadi tersandera di lengan-lengan kekarnya.

“Maaf bila saya terdengar tak tau diri, tapi Alfa … sekarang putra-putri Anda sedang menghadapi kondisi yang entah sampai kapan pertumbuhan mereka akan terhenti dan apakah jangka umur mereka juga dipercepat. Kita semua belum tau informasi untuk menangani hal itu namun Anda malah bermesraan seperti tidak ada hal buruk terjadi? Sungguh luar biasa.” Luoise mendongakkan wajahnya dan menyisir rambut hitamnya kebelakang dengan jemari lentiknya. Helaan napas kesal sekaligus lelah ia keluarkan tanpa menghiraukan pangkat lawan bicaranya. Bukan kebohongan bila ia mengkhawatirkan kedua keponakannya karena bila pertubuhan instan mereka terus berlanjut maka asumsinya hanya satu, umur mereka juga akan berlalu dengan cepat, begitu juga dengan penuaan yang akan menghampiri keduanya lebih cepat.

“Tentu saja aku mengkhawatirkan mereka, Reita dan Rafael adalah anakku. Karena mereka adalah anak-anakku makanya aku lebih tau kondisi mereka daripada siapa pun. Mereka akan baik-baik saja.” Alan menjatuhkan punggungnya di sandaran kursi kerjanya, membebaskan Juria dari lengan kokohnya.

“Bagaimana Anda bisa tahu mereka akan baik-baik saja?” Alex menilai ulang keyakinan Alan yang menurutnya tak berdasar.

“Intuisi?” Ucapan Alan lebih seperti pertanyaan, membuat Alex maupun Luoise semakin tak yakin pada Alan. Dengan santai Alan mendongakkan dan memejamkan matanya, lengannya bersedekap membiarkan Juria bebas beranjak dari pangkuannya.

“Tapi … tapi bila kita tidak menemukan penyebab pertumbuhan mereka yang begitu cepat dan menemukan solusi untuk menghentikannya maka ….” Luoise kehilangan ketenangannya, dia seperti siap meledak kapan saja dan kini malah ditambah dengan sikap Alan. Mungkin Luoise sudah menerkam Alan bila Alex tidak menahannya dan mengatakan kalimat-kalimat menenangkan.

“Tidak usah khawatir, mereka sama denganku.” Juria yang telah berdiri kini berjalan memutari meja untuk mendekati Luoise. Senyum tenang Juria membuat Luoise merasa aneh hingga ia tak sadar sesaat menjadi sunyi.

“Kalian dengar? Mereka lebih mirip Juria daripada aku.” Entah mengapa ucapan Alan terdengar ambigu. “Dan, bukankah bagus bila mereka tumbuh dewasa dengan cepat? Itu artinya mereka siap untuk mempunyai adik.” Alan tiba-tiba sudah memeluk Juria dari belakang, menebar kemesraannya di depan orang lain.

Luoise yang melihat hal itu hanya bisa mengacak rambutnya karena merasa frustrasi dengan pasangan yang sedang dimabuk cinta itu. Alex masih menenangkan Luoise dengan mencegah gadis itu agar tidak melakukan hal konyol dan mengamuk pada Alan.

Juria? Jangan tanya lagi apa yang sedang terjadi padanya karena wajahnya telah berubah semerah tomat, malu dengan apa yang baru saja diucapkan Alan.

Bersambung

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

PELADI MAKARTI

PENDATAAN PELAKU USAHA/ UMKM DI KALURAHAN PUTAT