CERBUNG - THE DESTINY OF MY SOULMATE

Lian 29 Maret 2022 12:31:01 WIB

MENCARI JAWABAN (1)

 

Suasana ruang penelitian milik Luoise sunyi seperti biasanya, hanya ada suara kertas terbalik, halaman demi halaman. Dokter Alex mendapat subjek penelitian berharga setelah sekian lama, meneliti pertumbuhan Reita dan Rafael adalah pekerjaan penting baginya. Keturunan dari werewolf dengan manusia biasanya tak menghasilkan keturunan dengan tipikal seperti Reita dan Rafael karena itu mereka adalah subjek pengamatan yang penting bagi Alex dan Luoise.

"Mau aku pelajari berapa kali pun tetap saja aku tak mengerti. Pertumbuhan Reita dan Rafael tidaklah wajar." Alex mengurut pangkal hidungnya untuk meredakan kelelahan pada matanya yang selama berjam-jam merasa jenuh dengan setumpuk laporan perkembangan kedua calon alfa.

"Memang, aku sendiri tak dapat merasakan adanya sihir atau kutukan yang menyebabkan pertumbuhan instan mereka berdua. Ini aneh." Luoise melihat kembali deretan tulisan yang ia susun mengenai uji reaksi sihir pada si kembar. Penyebab Reita dan Rafael tumbuh dalam semalam bukan karena unsur dari luar, Luoise yakin akan itu karena sihir pemurnian dan sirih deteksi yang Luoise terapkan tak tak bereaksi.

"Aku yakin betul ini murni dari kemampuan bawaan mereka, tapi dari mana kemampuan itu mereka dapatkan? Werewolf tak memiliki kemampuan seperti itu walaupun kemampuan pemulihan kami bagus." Alex mengetuk dagunya, berpikir keras memeras otaknya untuk mencari petunjuk yang mungkin ia lewatkan, mengabaikan kepalanya terus berdenyut akibat terlalu keras berpikir.

"Apa ... apa mungkin dari Juria?" Tiba-tiba Luoise menyeletuk, penyihir muda itu menatap Alex yang kemudian menoleh, memusatkan perhatian pada apa yang Luoise ucapkan. Pandangan terkejut Alex sangat kontras dengan sorot yakin yang mata Luoise pancarkan. Sejujurnya Luoise sendiri belum yakin sepenuhnya mengingat itu baru dugaannya saja. Tanpa bukti yang jelas maka kemungkinan itu sama saja dengan nol.

Alex seperti mendapatkan kembali semangat berpikirnya, matanya menjadi cerah oleh dugaan yang dilontarkan Luoise, setidak masih ada celah kecil untuk mendapatkan fakta yang mereka butuhkan. Alex membuka buku tua bertuliskan ‘Silsilah Werewolf dan Keturunannya’ di mana di dalamnya tertulis semua anak-anak werewolf yang terlahir, baik itu keturunan murni maupun setengah werewolf. Menakjubkan, di dalam buku itu tercatat lengkap nama dan perkembangan keturunan werewolf yang terlahir. Bahkan, buku lusuh yang sangat tebal itu juga mencatat kelahiran Alan dan adiknya. Dari buku tersebut Alex mempelajari bahwa memang belum pernah ada werewolf yang mengalami kasus sama seperti Reita dan Rafael, apalagi setengah werewolf lebih cenderung mengalami terlambat dalam pertumbuhannya dan sangat rentan terserang penyakit layaknya manusia.

“Dari sejarah pernikahan werewolf dengan manusia, belum pernah ada yang memiliki keturunan dengan pertumbuhan instan seperti Reita dan Rafael. Pasti ada faktor lain yang menyebabkan itu terjadi.” Alex mengetukkan ujung telunjuknya pada meja dengan tangan kiri menyangga kepalanya. Wajah berantakan dengan rambut panjang terikat ke belakang terlihat kusut karena semalaman begadang.

Luoise mengacak rambut panjangnya yang halus, erangan keluar dari mulutnya karena beban pikiran yang beberapa hari ini menggelayutinya. Sebenarnya apa yang menyebabkan kedua keponakannya tumbuh begitu cepat? Hal itu tidak menyebabkan usia mereka berlalu dengan cepat pula, bukan? Keponakan yang terlahir dari keajaiban. “Tunggu dulu, bukankah kondisi tubuh Juria terbilang unik? Dengan keajaiban ia mengandung keponakanku di saat itu sangat tak mungkin.” Luoise teringat kembali suatu hal yang tak masuk akal.

 

Bersambung

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

PELADI MAKARTI

PENDATAAN PELAKU USAHA/ UMKM DI KALURAHAN PUTAT