CERITA TEENLIT
Lian 10 Desember 2021 09:19:39 WIB
NUANSA (31)
Karya : Ei_Shaa_
Tangan Ardan menuruhnya mengoper bola itu kembali padanya. Tatapan dari penggemarnya ini menunjukkan aura membunuh padanya, membuatnya merasa sebagai tersangka tanpa adanya kasus. Namun, tiba-tiba sebuah tangan merebut bola itu dari tangan Syifa.
Syifa menoleh dengan cepat, bola itu terlempar kembali ke dalam lapangan. “Farrel?” Sosok itu lantas menampilkan senyuman ke arah Syifa. Hampir saja Syifa tidak mengenal dirinya yang berpenampilan lebih maskulin dari biasanya.
“Lo nonton pertandingan ini?”
“Ya, dia yang ngajakin katanya mau nonton tim Ardan main.” Syifa menunjuk Erna dengan telunjuknya dari arah samping.
“Ke taman aja yuk, ada banyak yang pengen gue omongin sama lu.”
“Gak bisa, udah janji sama Erna mau nonton basket bareng, dia yang pinjem buku kemarin karena sakit udah lama jadi dia pengen nonton basket lagi,” tolak Syifa.
Farrel tidak marah meskipun dirinya merasakan sesuatu yang berbeda dari biasanya. Farrel akhirnya duduk di sebelah Syifa, ia terpaksa ikut menonton pertandingan Ardan bersama dengan mereka.
“Gue simpen nomer lo, ntar gue hubungin ya, gue sekarang ada urusan.” Farrel mengatakannya sambil mendekat ke telinga Syifa, takut jika suaranya kalah dengan sorakan yang tidak jauh darinya. Farreel melangkahkan kakinya keluar dari gedung olahraga, kedua pandang mata mengamatinya sampai tubuh itu tidak lagi terlihat.
Sesuai dengan prediksi dari Syifa, tim basket pimpinan Ardan selalu menang. Kali ini sungguhan lawannya tidak bisa berkutik sama sekali. Namun, entah mengapa setelah Syifa menatap kepergian Farrel, Ardan menatapnya dengan tatapan tidak suka.
Syifa yang merasakan hal itu semakin menjadi dan merasa ada yang aneh dengan Ardan kini dirinya merasa semakin tidak nyaman akan tatapan itu. Syifa buru-buru meninggalkan tempat itu untuk menghindari tatapan dari Ardan. Bukan hanya itu yang ingin dia hindari. Namun, juga tatapan membunuh dari penggemar setia Ardan.
“Mau kemana lo?!” Suara itu mendominasi seluruh ruangan yang semula bising akan sorakan. Ardan mengeraskan suaranya sambil menatap Syifa, sontak seluruh isi ruangan itu terdiam sambil mengikuti arah pandangan Ardan.
Dalam benak Syifa, dirinya merutuki kesalahan yang ia perbuat. Seharusnya ia menyetujui permintaan dari Farrel sehingga ia bisa terhindar dari suasana seperti ini. Ardan melangkah menaiki tangga kecil tempat duduk penonton, kakinya bergerak sangat gesit ke arah Syifa.
“Ikut gue!”
Sontak Ardan menarik tangan Syifa untuk mengikutinya, mereka keluar dari gedung olahraga tersebut. Ardan menghentikan langkahnya ke belakang gedung tersebut, ia menghempaskan tangan Syifa untuk berhadapan dengannya.
“Lo deket banget ya sama anak baru itu?”
Syifa tahu ke mana arah pembicaraan mereka saat ini, seperti yang biasa Ardan katakan sebelumnya. Laki-laki ini selalu menampilkan wajah yang tidak suka saat ia membicarakan Farrel.
“Namanya Farrel, dia gak sejahat yang lo kira kok.”
“Tapi tetep aja, dia itu bisa jadi sebuah halangan buat lo!”
“Kenapa dari kemaren lo sibuk banget sih sama urusan gue sama Farrel, emang apa coba hubungannya sama lo?”
“Gak ada emang kalo sekarang, tapi nanti lo bakal bener-bener tahu kalo apa yang gue bilang ini bener.”
“Terserah apa kata lo, yang pasti gue ngga nganggep dia jahat jadi gue gapunya alesan buat nggak temenan sama Farrel.” Syifa menepis tangan Ardan yang berada di bahunya. Dirinya melangkah menjauh dari hadapan Ardan.
“Syifa!”
Ucapan keras itu membuat langkah Syifa berhenti. “Lo jangan pernah berdua sama dia.” Tatapan dari Ardan ditangkap kedua mata Syifa sedikit haru. Bagaimana bisa dirinya menjadi seperti itu. Memintanya menjauhi seseorang yang bahkan belum dikenalnya sama sekali.
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |
- PEMBUKAAN PERKEMAHAN AKHIR INKUBASI SAKA WIRAUSAHA DI BALAI BUDAYA PUTAT
- Pertemuan Desa Prima Edisi November di Kopi Putat
- PELANTIKAN KPPS KALURAHAN PUTAT
- PELATIHAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER UNTUK KADER POSYANDU
- APEL PAGI PAMONG KALURAHAN PUTAT
- Kunjungan Study Tiru Desa Prima Sendangsari ke Desa Prima Gumregah
- PEMERINTAH KALURAHAN PUTAT KOORDINASI PROGRAM KETAHANAN PANGAN DENGAN PENGGARAP LAHAN