CERBUNG - KETIKA HATI TERSAKITI
Tari 30 Juni 2021 19:02:10 WIB
Melihat ibuku hanya diam dan menangis, aku langsung mendekat dan menarik baju laki-laki itu.
‘’Pulanglah mas, kami tak menerima mas di rumah ini lagi. Jangan ganggu kehidupan kami, cukup semua yang mas lakukan dulu .’’
‘’Ibu………, aku mohon.’’
‘’Pergi Mas, jangan ganggu kami lagi….!!!” Ucapku dengan suara mulai meninggi.
‘’Antar ibu ke kamar Nada.’’ Ucap ibuku tanpa memperdulikan laki-laki itu.
Aku segera mendorong laki-laki itu hingga membuatnya tersungkur. Perlahan aku membawa tubuh ibuku menuju kamarnya dan membaringkannya.
‘’Nada, apa kau tak ingin mendengar alasannya? Ibu sangat terkejut melihat dia, namun ibu rasa ada alasan besar yang dia simpan.” Ucap ibuku ketika aku membaringkannya.
Mendengar ucapan ibu, membuat aku snagat terkejut, bagaimana tidak, tadi siang dia telah menjelaskan sedikit alasannya dan itu telah membuat aku tersakiti, bagaimana jika aku mendengar semuanya.
‘’Tapi Bu……..’’
‘’Ibu sangat berharap kau mau mendengarkan alasanya.’’
‘’Tapi kenapa Bu……..? Apa tidak cukup semua yang di lakukannya. Aku tak ingin mendengar lagi alasannya.
‘’Bertahun-tahun, kau berada dalam tanda Tanya dengan sikapnya, jadi bukankah ini saatnya kau mengetahui semuanya.”
‘’Maafkan aku Bu, aku tak ingin lagi mengetahui alasanya, aku tak ingin membuka lagi luka hatiku karena mendengar alasannya. Rasanya aku tak punya kata maaf untuknya. Dan mungkin karena saat ini aku sudah cukup bahagia dengan keadaan ini. Sekarang Ibu istirahat saja dulu.’’ Ucapku yang perlahan meninggalkannya.
-----bersambung----
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |
- HARI TERAKHIR PELATIHAN BAHASA JEPANG GRATIS DI KALURAHAN PUTAT
- KOORDINASI BPN TERKAIT PTSL KALURAHAN PUTAT
- BANK SAMPAH PADUKUHAN BATUR
- BIMTEK KPPS KALURAHAN PUTAT
- PANENAN PERDANA LAHAN KETAHANAN PANGAN
- KAPANEWON PATUK LAKSANAN MONEV REALISASI KERJA PROGRAM KEGIATAN PEMERINTAH KALURAHAN PUTAT
- POSYANDU REMAJA PADUKUHAN BATUR