CERITA TEENLIT
Lian 24 Juni 2021 04:08:05 WIB
NUANSA (17)
Karya : Ei_Shaa_
Atmosfer semakin mendominasi suasana tidak mengenakkan ini. Ardan hanya terdiam ia tak lagi mengeluarkan suaranya. Kembali ia melihat ke arah ayahnya hingga kemudian berlalu pergi dari hadapannya. Ia sempat melihat ke arahku hingga terdiam sebelum ia menuruni anak tangga dan benar-benar pergi.
Tak kusangka, dia si anak kaya dan pandai bermain basket justru memiliki kehidupan yang seperti itu. Kehidupannya yang mungkin saja diinginkan banyak orang di luar sana justru berjalan seperti ini.
Diam-diam aku mengikutinya dari belakang, sejauh ini dia pergi dan aku sungguh tidak tau jalan yang mana yang akan menemui ujung. Hingga tibalah di mana aku mulai menginjak bebatuan, mendengar derasnya air yang mengalir dan di sinilah aku sekarang. Sungai dengan air terjun yang indah dilihat dari kejauhan, aku tidak menyangka bahwa daerah yang padat penduduk memiliki pemandangan yang lumayan bagus seperti ini.
“Mencoba mengikutiku?” ujar Ardan berhenti melangkah tanpa berbalik.
Sontak aku tercengang dengan ucapannya. ‘Sejak kapan anak ini mengerti aku mengikutinya?’
“Eh, sejak kapan kau menyadarinya?” Aku mencoba melaraskan tempat kami berdiri.
“Merasa senang dengan apa yang kau lihat?” ujarnya mengarahkan tentang keadaannya di rumah. Aku terdiam, tidak tau harus dari mana aku memulai bicara.
“Tidak! A-aku hanya terkejut, aku tidak bermaksud unt–.”
“Sudahlah. Lupakan saja, aku sudah terbiasa dengan itu.”
Bersambung
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |
- MITRA GUNUNGKIDUL DAN SEMIN BERBAGI MENYALURKAN SHODAQOH DONATUR UNTUK 100 ANAK YATIM PIATU SE-KAPAN
- PELADI MAKARTI
- PEMBINAAN POKJA II DAN UP2K PKK KALURAHAN PUTAT OLEH IBU BUPATI
- PERTEMUAN KADER BULAN AGUSTUS 2024
- KKN UNIVERSITAS MERCUBUANA MELAKSANAKAN TIGA AGENDA UNTUK DESA PRIMA GUMREGAH
- KUNJUNGAN DESA PRIMA AGUNG MANDIRI KE RUMAH PRODUKSI BOLU KELAPA
- AKREDITASI DESA BUDAYA PUTAT