CERITA YOUNG ADULT - FROM AARON TO ANNA

Lian 24 Juni 2021 04:07:32 WIB

BERKENALAN (12)

 

“Kalian bisa diam tidak?! Kalau masih mau ribut mending kalian keluar dari sini!” Riska yang mulai panas dengan pertengkaran unfaedah dari kedua keponakannya itu. Ini masih di rumah sakit bila kalian lupa.

“Mendingan Aunty diem, deh!” bentak Aaron dan Meiya secara bersamaan dengan posisi saling Aaron masih berusaha lepas dari pitingan Meiya.

“KALIAN BERANI BENTAK AUNTY!! DASAR BOCAH KURANG AJAR!! KALAU KALIAN MASIH INGIN RIBUT, KALIAN BISA LANJUTKAN DI LUAR! BIARKAN ANNA ISTIRAHAT!” final Riska yang sudah emosi dengan kelakuan Aaron dan Meiya yang selalu membuatnya sakit kepala. Wanita itu memijat pelipisnya yang tiba-tiba berdenyut.

“Maaf Aunty,” ucap Aaron dan Meiya dengan raut menyesal. Mereka berbalik menuju pintu keluar namun belum sampai langkah ketiga mereka mendengar suara kekehan. Serentak mereka menoleh, atensi mereka terpusat pada sumber suara.

Mereka terkesima melihat senyum secerah mentari di wajah ayu Anna. Dengan pipinya yang masih basah karena air mata dan kekehan kecil Anna, terlihat begitu menggemaskan bagi Aaron.

“Ah, ternyata kamu memang terlihat cantik saat tersenyum, persis seperti dugaan Aunty,” Riska ikut tersenyum bahagia saat melihat senyuman Anna terbit karena perdebatannya dengan si kembar.

“Lo kenapa, Ae?” tegur Meiya yang heran dengan ekspresi blank yang ditunjukkan Aaron. Sungguh, perubahan ekspresi Aaron sangat menarik bagi Meiya. Ini langka.

“Cantik,” satu kata tanpa sadar Aaron ucapkan saat melihat wajah ayu Anna yang begitu menawan. Pandangannya masih terpaku pada senyum manis milik gadis yang sempat ketakutan padanya itu.

 

Bersambung

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

PELADI MAKARTI

PENDATAAN PELAKU USAHA/ UMKM DI KALURAHAN PUTAT