CERITA YOUNG ADULT - FROM AARON TO ANNA

Lian 24 Juni 2021 04:06:14 WIB

BERKENALAN (6)

 

Ruangan bernuansa putih dengan bau menyengat antisptik dan obat-obatan dimana seorang gadis dengan penampilan compang-camping terbaring di atas brankar. Beberapa perawat sedang memeriksa tekanan darahnya dan memasang selang infus di tangan kiri si gadis, sedangkan seorang dokter wanita sedang memeriksa kondisinya. Luka memar dan goresan-goresan yang hampir menutupi seluruh permukaan telapak kakinya. Pastinya sangat perih.

Dokter wanita itu menghela napas Ia yakin luka-luka itu terjadi akibat pemaksaan tapi ia tak yakin mengenai apa yang terjadi pada kaki si gadis. Sang dokter mengerjakan bagiannya di bantu para perawat. Membersihkan luka pasien dan beberapa ditutup dengan perban.

“Kalian boleh keluar, biarkan pasien istirahat,” perintah si dokter wanita pada para perawat yang membantunya. Ia ingat ini sudah dini hari dan mereka perlu istirahat.

“Baik Dokter Riska,” para perawat mengemasi peralatan medis yang tadi mereka pakai dan berlalu meninggalkan sang dokter di ruang rawat.

Aaron yang melihat tim medis keluar dari ruangan pun mendesak masuk, menghampiri Riska yang masih berdiri menatap pasiennya yang terbaring tak berdaya. “Bagaimana keadaanya, Aunty?”

“Ae, jujur sama Aunty … sebenarnya apa yang kamu lakukan pada gadis ini?” Riska menghela napasnya berat. Ia cukup tahu kenakalan keponakannya satu ini tapi ia tak menyangka kalau pemuda itu tega melakukan hal keji seperti ini pada seorang gadis.

“Aaron nggak ngapa-ngapain dia—” Aaron heran, kenapa jadi dia yang diinterogasi. Dia hanya kebetulan menemukan gadis itu. Ralat, hampir menabrak gadis itu.

“Don’t lie Aaron! Tak mungkin kamu nggak ngapa-ngapain! Lihat kondisinya … mau disangkal seperti apapun gadis ini baru saja mendapat pelecehan!” Riska menunjukkan tanda biru keunguan di kedua pergelangan si gadis dan hal serupa juga ada di bahunya namun itu terlihat seperti bekas cengkeraman. Kerah dress yang telah sobek memperlihatkan bekas cetakan tangan yang mulai membiru di bahu gadis malang itu. Wajah cantiknya termodai oleh lebam di sudut bibirnya.

 

Bersambung

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

PELADI MAKARTI

PENDATAAN PELAKU USAHA/ UMKM DI KALURAHAN PUTAT