CERBUNG - KETIKA HATI TERSAKITI

Tari 18 Juni 2021 20:26:18 WIB

‘’Oh, iya aku ingat, aku menerima pesan di hari pernikahanku dan katanya, aku adalah taruhan mas dan teman mas? Apa itu benar?’’ Ucapku dengan wajah menyelidik, ya aku masih ingat dengan jelas semua kejadian pada hari itu. Mas Faiz Nampak menarik nafas panjangnya.

‘’Nada itu…..’’

‘’Jawab saja pertanyaanku….!! Apa aku taruhan Mas dan teman-teman Mas…..?

‘’Nada, maafkan aku, itu semua benar. Kau adalah objek taruhan aku dan teman-temanku waktu itu.’’

Seketika darahku mendidih mendengarnya, tega-teganya ada manusia seperti ini mempermainkan perasaan wanita hingga ke pernikahan. Sungguh aku tak percaya mendengar ucapannya, bagaimana mungkin laki-laki ini menjadikan aku objek taruha selama berbulan-bulan. Terbayang kembali semua kenangan kebersamaan kami, semua kata-kata cintanya dan ucapan mesranya dulu ternyata semua palsu.

Dia benar-benar manusia tak punya perasaan. Aku menatapnya dengan perasaan marah dan benci, kemudian perlahan mendekat padanya. Plaaaaak sebuah tamparan mendarat di wajah putihnya, dia terkejut melihat apa yang aku lakukan namun dia hanya diam dan tak berbuat apa-apa.

‘’Mas tahu, di seumur hidupku aku tak pernah menyesal bertemu dengan orang, tapi kali ini, mas adalah orang pertama yang membuat aku sangat menyesal telah mengenal Mas.’’

 

----bersambung---

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

PELADI MAKARTI

PENDATAAN PELAKU USAHA/ UMKM DI KALURAHAN PUTAT