CERBUNG - KETIKA HATI TERSAKITI
Tari 15 Juni 2021 19:25:36 WIB
Hmm, padahal kalo dilihat-lihat aku gak ada apa-apa disbanding dia. Bajunya, make upnya semuanya serba mahal, bahkan akupun merasa dia sangat cantik, entah apa yang buat dia iri padaku.
Aku masuk ke ruang rapat dan mempersiapkan semuanya. Nampak Pak Adi sedang berbicara di sofa dengan klien kami Pak Gardi dan beberapa bawahannya.
Setelah melihatku selesai menyiapkan, pak Adi langsung mengajak Pak Gardi untuk duduk di meja rapat. Selang beberapa lama, pintu terbuka dan terlihat Mas Faiz dan Fira masuk hingga membuat aku sedikit menelan air liurku karena tiba-tiba tubuhku kembali lemas dan tak bisa melakukan apa-apa. Kenapa laki-laki ini ada di sini saat ini, memang dia akan menggantikan aysknya, tapi jangan saat aku akan mempresentasikan pekerjaanku.
‘’Baiklah, pak Gardi. Seperti yang aku ceritakan tadi. Mulai hari ini semua akan di kerjakan oleh anakku Faiz.’’ Pak Gardi tersenyum dan mengangguk.
‘’ayuk Nada, dimulsi presentasinya.’’ Ucap pak Adi sambil tersenyum. Aku sedikit menatap pada laki-laki itu, dia sedang menatapku dengan pandangan yang aku tak mengerti.
Aku perlahan berdiri dan memulainya. Dan seperti yang kutakuti, aku benar-benar tak mampu bicara, hari ini sangat membuat aku shock hungga aku tak bisa berkonsentrasi dengan semua ini. Semua mata sedang menatapku dan menunggu aku bicara, namun aku benar-benar tak bisa melakukan ini, semua ini gara-gara laki-laki di hadapanku yang datang dan mengorek luka hatiku. Sepertinya aku harus keluar dari ruangan ini dan meminta Ayu untuk melanjutkannya.
--bersambung---
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |
- HARI TERAKHIR PELATIHAN BAHASA JEPANG GRATIS DI KALURAHAN PUTAT
- KOORDINASI BPN TERKAIT PTSL KALURAHAN PUTAT
- BANK SAMPAH PADUKUHAN BATUR
- BIMTEK KPPS KALURAHAN PUTAT
- PANENAN PERDANA LAHAN KETAHANAN PANGAN
- KAPANEWON PATUK LAKSANAN MONEV REALISASI KERJA PROGRAM KEGIATAN PEMERINTAH KALURAHAN PUTAT
- POSYANDU REMAJA PADUKUHAN BATUR