CERITA YOUNG ADULT - FROM AARON TO ANNA

Lian 11 Juni 2021 13:08:37 WIB

ANNABELLA MAULIA ANGGARA (7)

 

“Ya udah, lo buruan masuk sana. Ntar nenek sihir itu ngamuk lagi,” Vera mengusak kepala Anna membuat gadis polos itu terkekeh. Ia benar-benar seperti memiliki kakak perempuan.

“Got it, Anna membuka pintu mobil milik Vera dan turu dari sana. Vera segera melajukan mobilnya setelah memastikan Anna memasuki gerbang kediaman Keluarga Anggara.

Anna membuka pintu depan rumahnya seperti biasa. Di ruang tamu dia telah ditunggu oleh Wita, wanita yang mendapat panggilan sayang—nenek sihir—dari Vera. Entah mengapa Wita tersenyum dan menyapa Anna dengan lembut, tak seperti biasanya yang selalu memperlakukan Anna lebih rendah dari pembantu di rumahnya sendiri.

“Kamu sudah pulang, nak? Tumben pulangnya sampai sore?” sapa Wita dengan lembut, sangat kontras dengan penampilannya lebih mendekati sinis.

“Maaf, Ma … tadi Anna ada kuliah tambahan jadi pulangnya sore,” seperti ada yang meletup-letup di dada Anna. Ia sedikit bahagia karena perubahan sikap Wita padanya.

“Tak apa, nak. Mama kira kamu kenapa-kenapa. Oh iya, malam ini kita akan makan malam dengan rekan bisnis papa. Kamu dandan yang cantik ya!” Anna sedikit heran dengan kelakuan Wita hari ini karena sebelumnya Wita selalu memperlakukan Anna dengan kasar. Tapi saat ini ia memperlakukan Anna layaknya kesayangan.

“Ah, iya Ma,” Anna tak ambil pusing dengan perubahan ibu tirinya yang sangat drastis. Anna hanya tahu saat ini hatinya berbunga.

“Ya udah, kamu siap-siap sekarang, ya. Mama mau nyiapin jamuan untuk tamunya papa,” Wita sangat ramah kali ini. Ia tak memaki Anna seperti biasa. Anna membiarkan Wita meninggalkannya menuju dapur.

“Iya, Ma.” Anna pun melenggan ke kamarnya yang ada di lantai dua. Anna tak mau menduga-duga apa yang menyebabkan perubahan drastis dari perlakuan Wita padanya.

‘Tumben mama mau repot-repot mengurus masalah dapur. Apa tamu papa orang penting ya?’ batin Anna yang telah memasuki kamarnya. Ia meletakkan tas dan buku-buku yang ia bawa di atas meja belajar. Sebenarnya ia lelah karena hari jadwal kuliahnya padat sejak pagi tapi ia tak punya pilihan lain. Ia terlalu senang dengan perubahan sikap Wita padanya.

 

Bersambung

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

PELADI MAKARTI

PENDATAAN PELAKU USAHA/ UMKM DI KALURAHAN PUTAT