CERITA YOUNG ADULT - FROM AARON TO ANNA

Lian 11 Juni 2021 13:08:25 WIB

ANNABELLA MAULIA ANGGARA (6)

 

“Lo itu sumber kebahagiaan Om Adrie, ibu tiri lo itu cuma parasit yang menempeli keluarga lo aja. Ngapain juga lo jaga perasaan dia?” Vera tak suka dengan orang-orang seperti keluarga tiri Anna yang memanfaatkan kedudukannya untuk mendapatkan kemudahan hidup. Tidak bisakah mereka merangkak dari bawah dan mengupayakan prestasi dengan keringat mereka sediri? Tak ada yang mudah di dunia ini.

“Hmm, aku tahu tapi Restu tetap anak kandung papa. Aku tak bisa mengabaikan fakta itu Ve,” lirih Anna. Ia tak menyangkal ada rasa kecewa terselip di hatinya tapi gadis itu cukup menghargai keputusan sang ayah untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.

“Gua nggak yakin kalo Restu anak kandung Om Adrie … nggak pernah ada bukti konkret kalo dia anak kandung Om Adrie,” Vera menaikkan sebelah alisnya. Apa yang baru saja ia ucapkan bukan tanpa alasan. Keadaan janggal saat dua insan itu ditemukan sangat tidak meyakinkan. Ditambah lagi ibu tiri Anna menolak pada saat hendak dilakukan visum dengan dalih trauma dan malu karena dirinya telah ternoda.

“Tapi mau gimana lagi, malam itu papa mabuk dan paginya ditemukan satu ranjang dengan Mama Wita,” gadis lugu itu menunduk dalam. Kenyataan pahit yang ia kecap saat masih balita sedikit mengusiknya. Anna sedih karena di usiannya yang sekarang ia baru memahami bahwa sang ayah menghianati ibunya.

“Bisa aja kan nenek sihir itu memjebak Om Adrie biar dia bisa masuk Keluarga Anggara. Dia kan gila harta!” Vera sebal melihat Anna yang mulai digerogoti kesedihannya. Ia sebal karena sahabatnya dibuat jadi seperti ini. Ia tak terima.

“Udah, Ve. Debat sama kamu mengenai hal ini nggak akan ada habisnya. Kamu tenang aja, nanti kalau ada apa-apa aku pasti hubungin kamu,” Anna menyeka buliran airmata yang sempat menetes di ujung matanya. Ia menampilkan senyum terbaiknya untuk menenangkan Vera.

“Janji ya? Lo itu udah kek adik gua jadi kalo lo kenapa-kenapa gua pasti akan buat perhitungan sama orang yang nyakitin lo!” ungkap Vera sambil mengulurkan jari kelingkingnya pada Anna. Ia ingin Anna bergantung padanya.

“Yeah, pinky promise,” Anna pun tersenyum secerah Mentari menampilkan deret gigi putihnya pada Vera dan menautkan jari kelingkingnya pada kelingking Vera.

 

Bersambung

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

PELADI MAKARTI

PENDATAAN PELAKU USAHA/ UMKM DI KALURAHAN PUTAT