CERBUNG - KETIKA HATI TERSAKITI

Tari 18 Mei 2021 19:06:46 WIB

Akupun merasa kasihan pada ibu dan itu berlangsung selama hampir sebulan, kami hanya keluar jika hendak beli makanan, itupun kami harus buru-buru karena sindiran-sindiran pedas tetangga sungguh membuat kami ingin menangis.

Hingga akhirnya keuangan kami menipis karena aku benar-benar tak punya pendapatan lagi. Melihat keadaan ini, ibu memutuskan untuk mengajakku pulang ke kampung dan menjual rumah ini. Aku menyetujui karena aku rasa Cuma ini jalan satu-satunya keluar dari tempat ini. Meskipun berat  karena rumah ini peninggalan Ayah, namun kami tak punya pilihan lain.

Di Kampung kami tinggal dengan saudara jauh Ibu, namun karena ekonomi yang sangat memprihatinkan, kami berniat pindah dan membeli tanah dan rumah di sini jika rumah di kota telah laku terjual.

Sebulan kemudian, Alkhamdulillah rumah itu akhirnya laku terjual, Ibu langsung membeli tanah dan membangun rumah kecil, dia juga membuka usaha kecil menjual jajanan anak, sementara aku masih tenggelam dengan kesedihan.

Tiga bulan berlalu dan hatiku perlahan mulai bisa menerima semua ini, hingga suatu hari ketika Ibu melihat perubahanku yang Nampak mulai tersenyum, dia kemudian menyuruhku untuk kembali ke kota dan kuliah.

‘’Bu, aku gak mau meninggalkan Ibu sendiri di sini.’’ Ucapku pelan menolak permintaannya.

‘’Nada, dengar, Sampai kapan kau akan seperti ini, lanjutkan kehidupanmu nak, bukankah dulu kau sangat ingin kuliah? Uang sisa penjualan rumah masih cukup untuk biaya kuliahmu, pergilah dan buat ibu bangga.’’

Aku menangis dan memeluknya dengan erat, hatiku begitu berat meninggalkannya, namun semua ucapannya benar, selama ini aku selalu membuatnya sedih, namun kali ini aku harus membuatnya bangga.

Beberapa hari kemudian aku berangkat kembali ke kota. Akupun langsung mendaftarkan diri. Aku juga mencari kost-kostan yang dekat agar lebih hemat. Agar tak menyusahkan ibu, aku bekerja sambilan di sebuah café.

……..

bersambung.....

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

PELADI MAKARTI

PENDATAAN PELAKU USAHA/ UMKM DI KALURAHAN PUTAT