CERBUNG - MELINTASI JALUR BENANG MERAH

Lian 27 April 2021 05:33:40 WIB

BAB II (9)

 

Sudah tiga hari terlewatkan sejak Aldi siuman. Baik teman-teman maupun dosen tempat ia kuliah bergantian untuk menjenguk Aldi. Selama itu pula Santi bertanggung jawab mengurus Aldi di rumah sakit karena pemuda itu tak memiliki wali, lebih tepatnya orang tuanya tak datang meski sudah dikabari.

Santi merasa welas melihat kondisi Aldi. Di saat ia harus dirawat di rumah sakit seperti ini pemuda itu hanya seorang diri. Padahal pemilik nama Santi Astuti itu sudah menghubungi keluarga Aldi, namun tanggapan mereka biasa-biasa saja seperti sedang tidak terjadi sesuatu dan memilih untuk meneruskan pekerjaan yang sudah mereka mulai.

"Minggir! Minggir! Saya mau melihat kondisi anak saya!" Seorang wanita paruh baya memaksa masuk ruang rawat Aldi. Santi sempat terdorong ke samping hingga membentur tembok saat wanita paruh baya itu memaksa masuk.

"Bu, kenapa Ibu datang ke sini?" Bukannya senang, Aldi malah merasa terganggu dengan kehadiran wanita yang telah melahirkannya.

"Tentu saja untuk melihat kondisi anak Ibu yang paling ganteng ini. Dan apa-apaan ini? Kenapa kamu dirawat di ruangan kelas tiga?" Ike mengernyit, mulai tak nyaman dengan kondisi putranya yang harus berbagi ruangan dengan pasien lain.

 

Berasambung

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

PELADI MAKARTI

PENDATAAN PELAKU USAHA/ UMKM DI KALURAHAN PUTAT