CERBUNG - KETIKA HATI TERSAKITI

Tari 09 April 2021 19:55:12 WIB

Satu lagi dia cukup dewasa, ya mungkin karena dia lebih tua tiga tahun diatasku. Baru tiga bulan hubungan kami dia sudah berani melamarku. Alasannya dia sudah ingin ada yang menemaninya  katanya, karena dia hidup sendiri.

Aku awalnya ragu mengingat umurku yang masih sangat muda dan juga hubungan kami yang juga masih baru, namun dia lagi-lagi bisa meyakinkan aku bahkan ibuku juga mempercayainya. Aku akhirnya menerimanya dengan senang begitupun ibuku, yak arena memang aku juga mencintainya. 

Dan kini aku telah menggunakan gaun pengantin untuk menjemput masa depanku.

‘’Nak, ibu keluar dulu ya, mau lihat apa nak Faiz udah datang belum….? Soalnya tadi penghulunya juga sempat Tanya.’’

 

Aku tersenyum dan melepaskan pelukannya. Aku menatap cermin, ya hari ini aku terlihat sangat cantik, meskipun aku hanya menggunakan baju pengantin bekas yang dibeli di toko baju bekas, namun aku sangat bahagia bisa menggunakannya.

Setelah satu jam menunggu, aku mulai khawatir kenapa aku tak dijemput untuk dibawa keluar. Aku mulai gelisah, namun aku berusaha tenang. Pintu kamar perlahan terbuka.

‘’Nak, coba telpon Nak Faiz, akad harusnya sudah dimulai dari satu jam yang lalu, namun dia belum juga datang’,’’ ucap ibu dengan wajah khawatir.

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

PELADI MAKARTI

PENDATAAN PELAKU USAHA/ UMKM DI KALURAHAN PUTAT