CERBUNG - MELINTASI JALUR BENANG MERAH
Lian 30 Maret 2021 07:46:13 WIB
BAB II (7)
"Anu, kakimu masih lengkap kok. Hanya saja, untuk sementara tidak bisa digerakkan karena tulangnya patah. Sepertinya obat anestesinya masih bekerja." Wanita itu tanggap dengan raut wajah Aldi yang gelap karena pikiran yang berlebihan.
"Aku nggak akan lumpuh, 'kan?" Aldi was-was bila ia harus kehilangan kakinya, menatap wanita di depannya penuh harap. Bagai mendapat udara segar, Aldi lega saat melihat wanita penolongnya menggelengkan kepala. "Terima kasih, Mbak ...." Aldi bingung harus memanggilnya apa. Ia baru sadar jika mereka belum berkenalan.
"Santi. Panggil saya Santi." Senyum simpul Santi menunjukkan aura kedewasaan yang tak dimiliki Aldi maupun orang di sekitarnya selama ini.
Bersambung
Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |
- MITRA GUNUNGKIDUL DAN SEMIN BERBAGI MENYALURKAN SHODAQOH DONATUR UNTUK 100 ANAK YATIM PIATU SE-KAPAN
- PELADI MAKARTI
- PEMBINAAN POKJA II DAN UP2K PKK KALURAHAN PUTAT OLEH IBU BUPATI
- PERTEMUAN KADER BULAN AGUSTUS 2024
- KKN UNIVERSITAS MERCUBUANA MELAKSANAKAN TIGA AGENDA UNTUK DESA PRIMA GUMREGAH
- KUNJUNGAN DESA PRIMA AGUNG MANDIRI KE RUMAH PRODUKSI BOLU KELAPA
- AKREDITASI DESA BUDAYA PUTAT