CERBUNG - MELINTASI JALUR BENANG MERAH
Lian 30 Maret 2021 07:43:09 WIB
BAB II (3)
Lama Aldi merintih, suaranya semakin lirih. Tak ada siapa pun. Ia mengerang dengan putus asa, berharap seseorang mengetahui keberadaannya dan segera menolong. Pemuda itu bahkan tak dapat merasakan kaki kanannya lagi.
Pemuda yang kesakitan itu hampir pingsan, tak ada seorang pun yang mendengar permintaan tolongnya. Matanya sudah berat, pandangannya kabur saat melihat sosok berpakaian putih dengan cepat bagai terbang ke arahnya. Aldi tegang, seluruh tubuhnya tiba-tiba kaku kerena sosok yang tak terlihat jelas oleh matanya yang kabur.
Kesakitan terabaikan karena rasa takut yang tiba-tiba menyusup. Aldi menjengit saat sebuat tangan menyentuhnya, dingin tapi lembut. Jari-jari lentik terasa di permukaan kulit tangan Aldi yang gamang, ia terkesiap saat luka-luka lecet akibat gesekan dengan aspal diraba, perih dan nyeri. Beberapa kali wanita itu menepuk pipi Aldi. Suaranya terdengar semakin jauh, sayup-sayup ia mendengar suara wanita itu.
Bersambung
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |
- PANENAN PERDANA LAHAN KETAHANAN PANGAN
- KAPANEWON PATUK LAKSANAN MONEV REALISASI KERJA PROGRAM KEGIATAN PEMERINTAH KALURAHAN PUTAT
- POSYANDU REMAJA PADUKUHAN BATUR
- PELATIHAN BAHASA JEPANG GRATIS DI KALURAHAN PUTAT
- PEMERINTAH KALURAHAN PUTAT ADAKAN PENILAIAN KOMPETENSI KADER KADER POSYANDU
- FPRB KALURAHAN PUTAT RABAS-RABAS POHON YANG BERPOTENSI MENIMBULKAN BENCANA
- KADER MENGADAKAN KUNJUNGAN BAGI LANSIA KERUMAH-RUMAH