CERBUNG - MELINTASI JALUR BENANG MERAH
Lian 30 Maret 2021 07:41:32 WIB
BAB II (1)
Malam berlalu dengan beberapa botol miras yang membakar gairah masa muda Aldi dan kawan-kawannya. Menyenangkan diri dengan tiap teguk cairan memabukkan demi menghilangkan ketidakpuasan mereka akan hidup yang mereka jalani. Sebagai orang yang tersisih mereka hanya orang yang dianggap tak bisa mengambil keputusan bagi dirinya sendiri.
Matahari hampir menampakkan diri ketika Aldi memutuskan kembali ke kontrakannya sendiri, meninggalkan teman-teman yang terkapar di lantai akibat pesta semalam. Aldi tak perlu repot-repot berpamitan pada Hendi, sahabatnya itu bahkan tak sadarkan diri karena terlalu mabuk.
Aldi menyeret tubuhnya yang masih mati rasa. Matanya berkunang-kunang sampai membuat perutnya mual. Aldi mengabaikan rasa itu dan memilih terus melajukan kendaraannya. Udara masih berkabut saat ia melintasi jalan Kusumanegara, tepat di depan sebuah taman makam pahlawan ia melihat sesuatu melintas. Bayangan hitam samar yang hampir tak terlihat karena tebalnya kabut dan gelapnya malam.
Bersambung
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |
- PANENAN PERDANA LAHAN KETAHANAN PANGAN
- KAPANEWON PATUK LAKSANAN MONEV REALISASI KERJA PROGRAM KEGIATAN PEMERINTAH KALURAHAN PUTAT
- POSYANDU REMAJA PADUKUHAN BATUR
- PELATIHAN BAHASA JEPANG GRATIS DI KALURAHAN PUTAT
- PEMERINTAH KALURAHAN PUTAT ADAKAN PENILAIAN KOMPETENSI KADER KADER POSYANDU
- FPRB KALURAHAN PUTAT RABAS-RABAS POHON YANG BERPOTENSI MENIMBULKAN BENCANA
- KADER MENGADAKAN KUNJUNGAN BAGI LANSIA KERUMAH-RUMAH