ESAI: KETIKA ORANG MEMBICARAKANMU DI BELAKANG (2)

25 Maret 2021 10:31:36 WIB

Lalu apa yang harus dilakukan jika orang-orang membicarakan “sesuatu” tentang dirimu?

1. Tidak Perlu Melakukan Apa-apa

Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengakui dan memahami tentang gosip tersebut, bahwa tidak ada yang dapat kamu lakukan. Kamu mungkin dapat untuk meyakinkan (klarifikasi) kepada orang yang berbicara tentang Anda. Namun berapa banyak orang di lingkunganmu yang akan kamu coba meyakinkannya? Apa pun yang kamu lakukan dan seberapa baik kamu dalam kehidupan, tetap akan ada orang yang berpikir BURUK tentangmu!

2. Pahamilah bahwa mereka sebenarnya TIDAK PEDULI denganmu

Orang-orang yang berbicara di belakangmu jelas tidak penting dalam hidupmu. Jika mereka benar-benar peduli, mereka akan berada di sisimu, mendukung dan memberikan kritik membangun, bukan sekedar ‘ngerumpi’ bukan? Kebahagiaan sejati terletak pada kemajuan dan kesejahteraan sebagai individu serta orang yang kamu cintai termasuk keluarga dan teman. Jadi, apa yang orang lain katakan dan pikirkan tidak akan mempengaruhi kehidupamu. 

3. Tersenyumlah ketika kamu berjalan melewati mereka

Pukulan terbesar bagi siapa saja bergosip di belakangmu adalah ketika melihatmu berjalan dengan senyum percaya diri mengatakan, “Aku tahu kamu berbicara di belakangku tapi aku tidak peduli”. 

4. Jangan merasa menjadi korban

Ketika seseorang berbicara ‘buruk’, terkadang menimbulkan rasa gelisah, takut dan rasa sungkan. Jika hal ini terjadi, maka kamu telah menjadi “korban”. Yang harus kamu lakukan adalah mainkan peran sebagai lakon atau pemenang. Rayakan dan bagi cerita kepada keluarga atau sahabat bahwa kamu menjadi “selebritis”.

5. Membangun hubungan menyenangkan pada lingkungan sekitarmu

Masalah yang terkadang menyebabkan kamu tidak disukai oleh orang-orang disekitar adalah kamu cenderung individualis dan kurang komunikatif dengan lingkungan sekitar. Oleh karena itu sedikit demi sedikit bangunlah komunikasi yang menyenangkan dengan orang-orang di sekitar. Dengan menunjukkan sikap yang menyenangkan, ‘stereotip’ jelek tentang dirimu sedikit demi sedikit akan hilang.

6. Rencanakan konfrontasi dengan baik

Tidak selamanya konfrontasi dilakukan secara agresif, kamu bisa melakukan pendekatan yang persuasif, karena konfrontasi agresif hanya cocok bagi orang yang sangat siap secara mental. Caranya; dekatilah orang-orang yang anggap ‘penting’ dan berpengaruh dalam sebuah kelompok orang yang sering membicarakanmu. Lakukan pembicaraan dan bangunlah komunikasi dua arah. Jika kamu berhasil membangun simpatik dari orang tersebut, maka “pengikutnya” pasti akan luluh juga.

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

PELADI MAKARTI

PENDATAAN PELAKU USAHA/ UMKM DI KALURAHAN PUTAT