CERITA TEENLIT
Lian 23 Maret 2021 20:07:20 WIB
NUANSA (7)
Karya : Ei_Shaa_
Aku segera keluar dari lapangan basket. Habislah aku jika aku terlalu lama di sana, bukan hanya temanku yang akan menghancurkanku, bahkan penggemarnya mungkin akan segera mencariku untuk mencincangku tanpa ampun.
Hari ini kacau sudah baginya, tidak ada yang bermakna di hari ini. Bahkan sebuah senyuman pun tak terukir walau hanya semenit. Aku kembali ke rumah dengan helaan nafas yang berat. Aku tidak melihat ibuku berada di halaman rumah kali ini, itu sungguh aneh. Berusaha berpikir positif, aku kemudian masuk dan mengganti bajuku.
Aku terkejut bukan main, jantungku berdegup dengan kencangnya. Aku tak percaya apa yang kulihat di depan mataku ini. Ibuku pingsan di lantai, tangan kanannya menggenggam sebuah botol obat miliknya yang kini kulihat isinya nihil.
Di depan ruangan ibuku dirawat, aku sangat khawatir dengan kondisi ibuku. Aku sungguh tidak peka terhadap kondisinya akhir-akhir ini. Bagaimana bisa aku melupakan obat ibuku yang hampir habis beberapa minggu lalu.
Derasnya air mataku tak lagi mampu untuk kubendung. Aku terlalu memikirkan diriku sendiri hingga bisa melupakan kondisi ibuku. Aku semakin lemas ketika mengetahui biaya rumah sakit yang harus kubayarkan, uangku tidak cukup untuk pengobatan ibuku dan tebusan obatnya. Bagaimana aku harus membayar itu semua.
“Mungkin aku harus mencoba tawaran Bibi Aini.” Aku teringat bibi menawariku sebuah pekerjaan.
Bersambung
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |
- PANENAN PERDANA LAHAN KETAHANAN PANGAN
- KAPANEWON PATUK LAKSANAN MONEV REALISASI KERJA PROGRAM KEGIATAN PEMERINTAH KALURAHAN PUTAT
- POSYANDU REMAJA PADUKUHAN BATUR
- PELATIHAN BAHASA JEPANG GRATIS DI KALURAHAN PUTAT
- PEMERINTAH KALURAHAN PUTAT ADAKAN PENILAIAN KOMPETENSI KADER KADER POSYANDU
- FPRB KALURAHAN PUTAT RABAS-RABAS POHON YANG BERPOTENSI MENIMBULKAN BENCANA
- KADER MENGADAKAN KUNJUNGAN BAGI LANSIA KERUMAH-RUMAH