CERITA TEENLIT
Lian 23 Maret 2021 20:03:49 WIB
NUANSA (4)
Karya : Ei_Shaa_
Usai pulang sekolah aku harus menghadapi ibuku yang selalu duduk di halaman rumah karena merindukan ayahku yang telah pergi entah ke mana. Ibuku selalu diam tanpa pernah mengatakan suatu hal padaku setelah aku pulang sekolah. Hanya tetesan air matanya yang menjelaskan semua yang ingin ia katakan.
Kedua matanya menatapku tenang, Aku tau ini juga berat baginya, kehilangan seorang anak yang sangat ia sayangi tentu mengukir suatu luka di hatinya. Ibuku sangat menyayangi kakakku melebihi apa pun. Tapi, aku bersyukur biarpun ibuku lebih menyayangi kakakku, ibu tak lantas menelantarkanku. Aku turut sedih melihatnya setiap hari duduk di halaman rumah seakan menunggu kepulangan ayah yang tidak pasti.
Mengingat tinggal kita berdua, kini suasa rumah begitu sepi. Ibu kini juga sering keluar masuk rumah sakit karena sakitnya yang tak kunjung sembuh, aku semakin khawatir dengan kondisinya yang seperti itu. Aku harus melakukan hal lain untuk bisa membantu ibuku juga, aku ingin ibuku sembuh dan aku bisa melihat senyumnya lagi.
Untungnya ada seseorang yang pernah menawariku lowongan pekerjaan yang menawarkan imbalan cukup besar, tapi aku masih tidak rela untuk meninggalkan ibuku di rumah sendirian.
Bersambung
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |
- PANENAN PERDANA LAHAN KETAHANAN PANGAN
- KAPANEWON PATUK LAKSANAN MONEV REALISASI KERJA PROGRAM KEGIATAN PEMERINTAH KALURAHAN PUTAT
- POSYANDU REMAJA PADUKUHAN BATUR
- PELATIHAN BAHASA JEPANG GRATIS DI KALURAHAN PUTAT
- PEMERINTAH KALURAHAN PUTAT ADAKAN PENILAIAN KOMPETENSI KADER KADER POSYANDU
- FPRB KALURAHAN PUTAT RABAS-RABAS POHON YANG BERPOTENSI MENIMBULKAN BENCANA
- KADER MENGADAKAN KUNJUNGAN BAGI LANSIA KERUMAH-RUMAH