CERITA HOROR
Lian 27 Desember 2020 22:32:46 WIB
PLEASE SAVE ME (6)
Arya akhirnya tertidur. Hanum menarik selimut hingga sebatas dada Arya, memastikan kakak sepupunya tak kedinginan. Hanum hanya bisa mengusap wajahnya dengan kasar, ia lelah namun di sisi lain ia lega telah menemukan kakak sepupu yang telah lama dicarinya. Hanum mengulas senyum melihat wajah damai kakaknya saat tertidur, sudah lama sekali ia tak melihat wajah polos Arya. harapan Hanum sangat sederhana, ia menginginkan kebahagiaan untuk kakak sepupunya itu. Ia telah lama mengetahui sulitnya Arya yang dilahirkan tanpa cinta kedua orang tuanya, serangan mental pada diri Arya yang rapuh membuat Hanum merasa iba.
Hanum tenggelam dalam ingatan masa lalu ketika suara keras terdengar dari depan apartemennya. Suara itu seperti dentuman benda keras yang mencoba mendobrak pintu apartemen miliknya.
“Siapa yang membuat keributan saat tengah malam seperti ini? sekuriti kerjanya ngapain sih, pembuat rusuh kok dibiarkan masuk begitu saja!” gerutu Hanum saat melangkah ke ruang depan. Suasana gelap terasa semakin mencekam, ia tak tahu kenapa malam ini dia merasa takut. Bulu kudu Hanum meremang saat udara dingin yang entah datang dari mana berhembus di lehernya.
“Si … siapa di sana?” Hanum waspada, ia merasa takut di rumahnya sendiri. Pemuda itu bergerak kaku mendekati pintu masuk apartemennya, lampu yang biasa terang entah mengapa terlihat redup dan membawa kesan mencekam. Perlahan Hanum membuka pintu, ia menjulurkan kepalanya keluar menatap koridor yang sepi. Sepanjang koridor hanya ada kegelapan.
Bersambung
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |
- MITRA GUNUNGKIDUL DAN SEMIN BERBAGI MENYALURKAN SHODAQOH DONATUR UNTUK 100 ANAK YATIM PIATU SE-KAPAN
- PELADI MAKARTI
- PEMBINAAN POKJA II DAN UP2K PKK KALURAHAN PUTAT OLEH IBU BUPATI
- PERTEMUAN KADER BULAN AGUSTUS 2024
- KKN UNIVERSITAS MERCUBUANA MELAKSANAKAN TIGA AGENDA UNTUK DESA PRIMA GUMREGAH
- KUNJUNGAN DESA PRIMA AGUNG MANDIRI KE RUMAH PRODUKSI BOLU KELAPA
- AKREDITASI DESA BUDAYA PUTAT