CERBUNG - THE DESTINY OF MY SOULMATE
Lian 14 Desember 2020 14:47:46 WIB
MELAHIRKAN (6)
Martin tersungkur, kakinya lemas hingga lututnya terjatuh ke lantai. Pemuda matang itu seperti tak memiliki tenaga yang tersisa, tubuhnya tiba-tiba berkeringat dan jantungnya berdetak dengan cepat. Aroma tanah basah yang menggelitik semakin kuat, Martin tak berdaya.
“Mate …” lirih Martin, namun telinga Alan bisa menangkap apa yang beta-nya ucapkan.
“Apa?” geraman Alan terdengar rendah dan dalam, sarat akan penekanan. Ia menuntut penjelasan dari Martin yang tertunduk dengan tubuh bergetar, merasakan tekanan yang berat dari aura sang alpha.
“Ampuni … ampuni kelancangan saya, Alpha. Tapi … tapi mate saya …!” Martin tak diberi kesempatan menjelaskan apa pun. Nyalinya menciut merasakan aura sang alpha semakin mendesak, mulut Martin bungkam.
“Beraninya kau …!” Alan hendak mengatakan sesuatu tapi pergerakan Reita kecil sangat tak terduga. Bayi itu menggeliat, berusaha lepas dari dekapan ayahnya dan meraih-raih ke arah Martin. “Reita, kau bisa jatuh.” Alan terkejut karena Reita semakin meronta, bayi itu menangis kencang karena keinginannya tak terpenuhi. Alan hanya bisa menghela napas.
Bersambung
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |
- PANENAN PERDANA LAHAN KETAHANAN PANGAN
- KAPANEWON PATUK LAKSANAN MONEV REALISASI KERJA PROGRAM KEGIATAN PEMERINTAH KALURAHAN PUTAT
- POSYANDU REMAJA PADUKUHAN BATUR
- PELATIHAN BAHASA JEPANG GRATIS DI KALURAHAN PUTAT
- PEMERINTAH KALURAHAN PUTAT ADAKAN PENILAIAN KOMPETENSI KADER KADER POSYANDU
- FPRB KALURAHAN PUTAT RABAS-RABAS POHON YANG BERPOTENSI MENIMBULKAN BENCANA
- KADER MENGADAKAN KUNJUNGAN BAGI LANSIA KERUMAH-RUMAH