CERBUNG - THE DESTINY OF MY SOULMATE
Lian 20 November 2020 10:26:15 WIB
AIR MATA ALAN (11)
“Maaf … maafkan aku Juria. Seharusnya saat itu aku tak gelap mata dan … dan ….” Alan tak sanggup meneruskan kalimatnya. Ia masih bisa mengingat dengan jelas bagaimana ia mengoyak tubuh Juria di kehidupannya yang lalu. Bagaimana darah segar itu mengalir deras. Bagaimana napas Juria yang tersengal menjemput kematiannya. Hatinya seperti tercabik ketika mengingat dikehidupan Juria yang lalu mati ditangannya.
“Sstt, semua itu sudah tak berarti lagi, Al … karena sekarang kita akan selalu bersama dalam waktu yang panjang.” Juria meletakkan telunjuknya di depan bibir Alan, menghentikan si dominan agar tidak mengeluarkan kalimat-kalimat yang menyayat hati itu lagi. Cairan bening yang sudah tak dapat tertahan itu akhirnya meluncur bebas dari ujung mata Juria. Ia memejamkan mata dan mengangkat kedua sudut bibirnya membentuk senyuman hangat. Juria menangis bahagia mendapati Alan saat ini derada di hadapannya. Memeluknya dan akan selalu ada untuk mencintainya.
“Selamanya kau akan menjadi milikku, Juria … dan hanya kaulah satu-satunya untukku,”
Bersambung....
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |
- PANENAN PERDANA LAHAN KETAHANAN PANGAN
- KAPANEWON PATUK LAKSANAN MONEV REALISASI KERJA PROGRAM KEGIATAN PEMERINTAH KALURAHAN PUTAT
- POSYANDU REMAJA PADUKUHAN BATUR
- PELATIHAN BAHASA JEPANG GRATIS DI KALURAHAN PUTAT
- PEMERINTAH KALURAHAN PUTAT ADAKAN PENILAIAN KOMPETENSI KADER KADER POSYANDU
- FPRB KALURAHAN PUTAT RABAS-RABAS POHON YANG BERPOTENSI MENIMBULKAN BENCANA
- KADER MENGADAKAN KUNJUNGAN BAGI LANSIA KERUMAH-RUMAH