CERBUNG - THE DESTINY OF MY SOULMATE

Lian 20 November 2020 10:25:10 WIB

AIR MATA ALAN (10)

 

“Karena kau adalah mate-ku ….” Juria memberanikan diri menatap mata Alan yang juga menatapnya. Juria tersenyum lembut dan mengecup bibir Alan, menghantarkan rasa bahagia yang selama ini Alan cari. Juria membelai pipi suaminya lalu berkata, “Saat itu aku tak sabar menantikan pertemuan pertama kita.”

Ya, sejak awal Juria menyadari mate-nya akan terlahir dari kaum werewolf. Juria selalu mengawasi setiap bayi werewolf yang lahir. Berharap itu adalah mate yang telah lama ia tunggu. Penantiannya bagai tak menemukan ujung. Entah sudah berapa puluh tahun bahkan berapa ratus tahun tapi takdirnya tak kunjung bertemu hingga suatu saat bayi laki-laki yang menangis kencang seakan mempora-porandakan pertahanannya. Juria yang saat itu masih menjadi God of Nature seperti tertarik ke bumi. Suara tangisan bayi werewolf yang diberi nama Alan itu seperti memanggilnya.

Sejak saat itulah Juria selalu memperhatikan Alan dan juga semua yang ada di sekitar Alpha muda itu. Juria bahkan tahu penyebab adik Alan menjadi gila dan menghancurkan segalanya. Demi Alan ia berusaha menyelamatkan jiwa adik Alan yang meronta meminta dibebaskan dari penderitaannya saat itu. Ingin dibebaskan dari penderitaan bernama sakit hati dan kesepian karena kehilangan pasangannya untuk selamanya. Berujung pada pertikaiannya dengan Alan yang gelap mata melihat sang adik dibantai—menurut sudut pandang Alan yang tak tahu keseluruhan ceritanya—di depan matanya.

 

Bersambung....

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

PELADI MAKARTI

PENDATAAN PELAKU USAHA/ UMKM DI KALURAHAN PUTAT