CERBUNG - THE DESTINY OF MY SOULMATE

Lian 20 November 2020 10:17:51 WIB

AIR MATA ALAN (5)

 

“Juria, maafkan aku … maafkan aku Juria,” Alan terus menggumamkan kata maaf pada Juria. Wajah tampannya semakin ia tenggelamkan di ceruk leher Juria dan semakin mengeratkan pelukannya. Alan tak ingin Juria terlepas dari jeratannya.

“Kau kenapa? Kenapa minta maaf?” Juria mengusap tangan Alan yang melingkar di pinggangnya dengan posesif. Ia mencoba menyalurkan rasa nyaman untuk menenangkan Alan yang sepertinya sedang gelisah.

“Aku … aku sudah melakukan kesalahan yang sama. Aku tidak mempertimbangkan perasaanmu.” Alan meletakkan kepalanya di pundak Juria. Tubuhnya menggigil, Alan seperti dihantam tepat di ulu hatinya.

“Memangnya kau melakukan apa hingga meminta maaf padaku? Aku tak merasa kau melakukan sesuatu.” Juria menata pudding buatannya di atas piring saji, mengabaikan kondisi Alan yang semakin gemetar menyesali dirinya sendiri.

“Semua … aku minta maaf untuk semuanya, harusnya aku tidak memaksakan kehendakku padamu. Seharusnya aku menghargai perasaanmu. Dan seharunya aku tak membuatmu semarah itu dengan memacing keributan dengan orang lain.” Juria merasakan bahunya basah. Alan menyesali segala perbuatannya. Ia menggigil, Alan menangis? Juria tak akan sanggup membiarkan Alan seperti ini terus.

Bersambung....

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

PELADI MAKARTI

PENDATAAN PELAKU USAHA/ UMKM DI KALURAHAN PUTAT