CERBUNG - THE DESTINY OF MY SOULMATE

Lian 20 November 2020 10:15:58 WIB

AIR MATA ALAN (3)

 

Sebetulnya itu bukan sesuatu yang buruk. Menurut Martin, itu hanya secuil kekurangan dari sifat perfeksionis sang Alpha. Ia cukup tahu Alan adalah pribadi yang selalu menanggapi sesuatu dengan serius. Menanggapi segala permasalahan dengan logis namun di sisi lain ia tak memahami mengenai romantika.

Alpha, kenapa Anda tidak mencoba untuk bersikap lebih lembut pada Luna? Saya rasa semua orang menginginkan perhatian dari pasangannya.” Martin berinisiatif memberi usulan pada Alan. Sungguh ia tak sanggup melihat ketidak pekaan sang Alpha lebih jauh lagi. Ia tak tega dengan sang Luna.

“Runner, maksudmu aku kurang perhatian?!” Death glare Alan memang peringkat paling atas. Siapa pun tahu bila Alan memperlakukan Juria bagai perhiasan paling berharga yang akan mudah pecah bila sedikit saja terkena guncangan. Ia memperlakukan mate-nya dengan penuh kehati-hatian. Alan akan melakukan apapun untuk menyingkirkan siapa pun yang berani mengusik pasangannya. Miliknya.

“Bukan seperti itu maksud saya, Alpha. Anda harus benar-benar memahami apa yang diinginkan Luna dari Anda.” Kepribadian Martin memang terbilang matang untuk ukuran pemuda seusianya. Kecerdasan dan kemampuan bertarungnya yang tak bisa diremehkan itu mampu membawanya pada posisi Beta di Moonstone Pack di usianya yang bahkan baru saja menginjak 22 tahun.

“Apa … apa yang Juria inginkan dariku …?” Alan mengulangi apa yang diucapkan Martin. Ia tak menyadari alasan Juria menghukumnya. Untuk apa itu semua, Alan tak pernah memikirkannya.

“Benar Alpha. Tentunya Luna menginginkan Anda agar tidak bersitegang dengan anggota pack lain, terlebih Alpha mereka. Saya menilai bahwa Luna mencintai kedamaian.” Hasil analisa Martin cukup masuk akal. Alan melupakan fakta bahwa Juria bahkan tak sanggup melihat makhluk lain menderita.

“Ah, kamu benar Runner. Aku melupakan bagian terpenting yang dapat membuat Juria tak menyukai tindakkanku. Aku rasa … aku harus minta maaf padanya.” Alan tak tertarik dengan ekspresi yang ditunjukkan Martin. Hanya satu yang ada di pikirannya saat ini, menemui Juria secepatnya.

Bersambung....

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

PELADI MAKARTI

PENDATAAN PELAKU USAHA/ UMKM DI KALURAHAN PUTAT