CERBUNG - THE DESTINY OF MY SOULMATE

Lian 25 September 2020 15:30:18 WIB

PERNIKAHAN (10)

 

“Al, haruskah kita melakukan ini?” Juria menatap belati dan Alan secara bergantian. ia bahkan tak menyembunyikan rasa ngerinya sedikitpun. “Itu pasti sakit sekali,” Juria meringis membayangkan telapaknya tergores oleh belati yang tampak sangat tajam. Ia tak suka dengan rasa sakit yang akan ia rasakan.

“Ini tak akan seperti yang kamu bayangkan, Juria. Tak aka terlalu sakit, percaya pada Al,” mau bagaimanapun Alan terlalu jelas dalam membodohi, Juria bukanlah bocah yang mudah ditipu. Lihat saja betapa tajamnya belati di tangan Alan.

“Kau sangat buruk dalam membujuk orang,” Juria tak mau memperpanjang perdebatan itu dan langsung mengulurkan tangan kirinya pada Alan. Tanpa ba bi bu, Alan yang sudah tak sabar ingin mengikat Juria secara resmi segera melukai sedikit telapak tangan Juria agar darahnya dapat menetes pada cawan. Darah segar milik Juria mengalir ke dalam cawan pernikahan tersebut. Begitu merah dan kental.

Alan tak ingin membuang waktu dengan percuma. Tanpa ragu ia mengiris telapak tangannya sendiri dan membiarkan darahnya bercampur dengan milik Juria. Darah Alan perlahan menyentuh dan bercampur dengan darah Juria. Juria takjub dengan api yang tiba-tiba berkobar dan membakar habis darah mereka yang berada dalam cawan tersebut.

 

Bersambung...

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

PELADI MAKARTI

PENDATAAN PELAKU USAHA/ UMKM DI KALURAHAN PUTAT