KEMENPAREKRAF DORONG UMKM PARIWISATA SEGERA IPO

24 September 2020 12:36:03 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- 

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendorong pelaku usaha atau UMKM di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif agar masuk pasar modal melalui skema IPO (Initial Public Offering).

Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Fadjar Hutomo mengatakan jika Indonesia ingin membangun knowledgeinnovation, and creativity -based economy maka hal ini harus didukung oleh investing society.

Menurut dia, skema-skema alternatif pendanaan dalam bentuk ekuitas atau penyertaan modal harus diperbanyak.


Sebab, jika hanya bertemu dengan solusi-solusi pembiayaan atau pinjaman saja, maka akan menghadapi permasalahan penjaminan yang tidak pasti.

"Oleh karena itu, pelaku usaha UMKM harus mengetahui cara melantai di bursa efek. Sehingga dapat memperoleh akses pembiayaan yang pasti dari berbagai investor yang telah tersedia di bursa efek," kata Fadjar dalam acara Persiapan untuk Melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) Melalui Skema Initial Public Offering (IPO), Yogyakarta, Kamis (24/9).

 

Fadjar berharap melalui skema IPO ini pelaku UMKM di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dapat meningkatkan kapasitas usahanya guna memajukan perekonomian Indonesia.


Perluas Akses Pendanaan

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta Singgih Raharjo mengapresiasi inisiasi Kemenparekraf agar pelaku UMKM untuk mendapatkan pengetahuan baru guna bisa melantai di bursa efek.

"Karena ketika usaha para pelaku UMKM semakin berkembang, akan memberikan dampak kepada sektor lain seperti kuliner, kriya, dan lain-lain," ujar Singgih.

Sementara itu, Komisaris Utama Pigijo Claudia Ingkiriwang menjelaskan alasan pelaku usaha parekraf masuk ke pasar modal melalui skema IPO.

"Pertama, pelaku UMKM akan mendapatkan akses pendanaan dari masyarakat luas, selain itu perusahaan akan dimiliki oleh publik secara luas. Kedua, terjaganya transparansi bisnis dan good corporate governance."

Claudia melanjutkan, keuntungan lainnya adalah untuk meningkatkan citra perusahaan serta meningkatkan keterpaparan pengenalan atas produk-produk yang dihasilkan perusahaan.

 

"Hal ini dapat menciptakan dan membuka peluang-peluang baru serta pelanggan baru dalam bisnis perusahaan atau pelaku usaha khususnya pariwisata dan ekonomi kreatif," ujar Claudia.

(asa)
 
Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

PELADI MAKARTI

PENDATAAN PELAKU USAHA/ UMKM DI KALURAHAN PUTAT