CERBUNG - INDIGO
Lian 03 Agustus 2020 10:10:39 WIB
MENCICIPI RASA KESEPIAN (5)
“WOI, jangan perlakuin adik gua kek piaraan!” Putra tak tahan melihat Arjuna begitu menikmati kegiatannya mengamati Lily yang begitu lahap menyantap keripik kentang dan kawan-kawannya.
“Siapa juga yang nganggep adek lo piaraan? / Siapa yang abang sebut piaraan?!” Putra mengerutkan kening kala Arjuna dan Lily bertanya secara bersamaan. Perempatan imajiner tercetak di pelipisnya. Kesal sekali dengan kekompakan sahabat dan adiknya.
Arjuna melirik Putra yang sudah bersiap melayangkan bogemnya kapan saja. Ia terang-terangan menunjukkan ketidak sukaannya pada Arjuna. “Adek lo tuh unik,” kalimat singkat Arjuna seakan menyentil Putra.
‘Lo kira adek gua apaan?’ batin Putra tak habis pikir dengan cara pandang sahabatnya itu. Tapi ia tak dapat memungkiri, adiknya memang tidak biasa.
“Bang, Lily cuma nggak bisa biari makanan yang dibawa Bang Juna nggak kemakan. Kan sayang mubazir,” ujar Lily sambil menjilati jarinya yang belepotan saus dari potato stick. Hal itu menarik perhatian Arjuna yang duduk disebelah Lily.
“Lihat, adek lo emang unik,” entah kenapa Arjuna mengatakannya dengan bangga. Pemuda itu mengelus kepala yang lebih muda selayaknya adik yang ia kasihi. Ia bahkan tak peduli lagi dengan tatapan Putra yang seakan menusuknya. Ada hal yang lebih membuatnya penasaran hingga ia rela menunggu gadis di dekatnya siuman. “Kalian punya hutang penjelasan sama gua. Sebenarnya kenapa Lily bisa melakukan hal di luar nalar waktu di perkemahan?”
Bersambung...
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |
- PEMANTAUAN BANTUAN BIBIT KELAPA KOPYOR DARI DINAS PERTANIAN DIY
- APEL PAGI PAMONG KALURAHAN PUTAT
- PEMBUKAAN PERKEMAHAN AKHIR INKUBASI SAKA WIRAUSAHA DI BALAI BUDAYA PUTAT
- Pertemuan Desa Prima Edisi November di Kopi Putat
- PELANTIKAN KPPS KALURAHAN PUTAT
- PELATIHAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER UNTUK KADER POSYANDU
- APEL PAGI PAMONG KALURAHAN PUTAT