CERBUNG - THE DESTINY OF MY SOULMATE
Lian 06 Juli 2020 13:09:56 WIB
SENDU (6)
“Ini aku… Juria—mate Alan—” Juria mengubah ekspresi keterkejutannya secepat mungkin. Ia tersenyum lembut dengan mata berkaca-kaca, terselip rasa takut bila Alan tak mau menerima perubahannya.
“Juria? Tapi Juria tidak memiliki rambut keperakan dan… tubuhnya tidak setinggi dirimu…” kata Alan ragu, ia masih menatap lekat remaja yang mengaku sebagai Juria. Alan menatapnya penuh selidik, pasalnya orang dihadapannya saat ini memiliki penampilan yang luar biasa dengan rambut panjang sebatas lutut yang bersinar dalam gelap. Wajahnya terlihat semakin cerah, bertambah lebih cantik tepatnya dan tubuhnya bertambah tinggi walau hanya sedikit. Dia siapa? Itulah yang ada di pikiran Alan, berputar-putar mencari jawaban.
“Apa Alan tidak suka dengan perubahan penampilan Juria?” si mungil bertanya lirih dengan wajah menunduk, kentara sekali ia kecewa.
Tak tahu mengapa hati Alan seakan tercubit kala melihat sosok di depannya seperti ini. Perlahan ia menghapus lelehan airmata yang mulai turun membasahi pipi si remaja mungil. Ia tak menampik keterkejutannya tapi aroma yang menguar dari tubuh si mungil memang aroma mate-nya, Juria.
“Kau benar-benar Juria?” Alan membawa tangannya mengusap lembut rambut panjang Juria dan berakhir menangkup kedua pipi si mungil. Ia menatap lekat mata sang mate, menyingkirkan semua keraguan dan memberanikan diri bertanya pada yang lebih muda. “Apa yang terjadi padamu?” tanya Alan lirih.
Bersambung...
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |
- PANENAN PERDANA LAHAN KETAHANAN PANGAN
- KAPANEWON PATUK LAKSANAN MONEV REALISASI KERJA PROGRAM KEGIATAN PEMERINTAH KALURAHAN PUTAT
- POSYANDU REMAJA PADUKUHAN BATUR
- PELATIHAN BAHASA JEPANG GRATIS DI KALURAHAN PUTAT
- PEMERINTAH KALURAHAN PUTAT ADAKAN PENILAIAN KOMPETENSI KADER KADER POSYANDU
- FPRB KALURAHAN PUTAT RABAS-RABAS POHON YANG BERPOTENSI MENIMBULKAN BENCANA
- KADER MENGADAKAN KUNJUNGAN BAGI LANSIA KERUMAH-RUMAH