CERBUNG - THE DESTINY OF MY SOULMATE

Lian 05 Juli 2020 11:17:49 WIB

MOONGODDESS (3)

 

Alan tenggelam dalam kenangan pahitnya hingga tak menyadari ada sepasang mata seorang pemuda sedang membidiknya. Busur melengkung di tangan kirinya, sedangkan tangan kanan ia gunakan untuk menarik anak panah yang siap ia lepas kapan saja. Tak ada yang menyadari kapan pemuda itu menembakkan anak panahnya. Melesat dalam kesunyian, menancap pada bahu kanan Alan. Rasa sakit yang datang tiba-tiba membuat Alan mengamuk. Menghantamkan tubuh besarnya kesana-kemari. Bila ia tak ingat keberadaan Juria saat ini mungkin Alan sudah mengeratkan gigi-giginya karena rasa sakit yang menderanya.

Darah bercucuran dari luka di bahu Alan, dia masih berusaha mempertahankan kewarasannya agar tak mengunyah Juria yang ada dimulutnya. Sayup-sayup ia mendengar riuh perdebatan di kerumunan orang-orang. Pandangannya mulai memburam karena air hujan yang turun begitu lebat. Walau ia dikutuk hidup abadi tapi ini tetap saja menyakitkan. Blue menggunakan anak panah yang digunakan untuk berburu dan itu berlumuran racun pelumpuh.

“Blue, apa yang kau lakukan?” Kakek Joseph menyentak bahu pemuda gagah yang baru saja melepaskan anak panah pada serigala besar yang dianggap sebagai ancaman bagi desa. “Tindakan cerobohmu bisa membuat adikmu tewas tercabik!” gurat kemarahan tak dapat disembunyikan dari wajah keriputnya.

 

Bersambung....

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

PELADI MAKARTI

PENDATAAN PELAKU USAHA/ UMKM DI KALURAHAN PUTAT