CERBUNG - INDIGO

Lian 01 Juli 2020 07:44:44 WIB

AKU HARAP JUGA BEGITU (16)

 

“Hah, Lily nggak suka jadi pusat perhatian Bang,” Lily hanya bisa mendengus mendapati kakaknya yang pemaksa melancarkan aksinya. Selalu saja Lily yang jadi korban pemaksaan Putra.

“Abang tau… tapi kali ini aja—” kenapa Lily punya kakak yang cheesy seperti Putra? Mungkin karena terlalu lama bergaul dengan Arjuna makanya tertular, begitulah yang dipikirkan Lily tentng sang kakak saat ini.

“Iya iya,” Lily memilih menyingkirkan egonya. Dia tahu ini bukan saatnya untuk keras kepala.

Dengan menyerahnya Lily, Putra mengajak adiknya itu mendekati gadis yang merintih kesakitan. Lily berjongkok di depan gadis itu. Tanan Lily baru saja ingin menyentuh luka gigitan di pergelangan kaki si gadis bila saja suara bentakan Arjuna tak terdengar.

“Woi, ogeb. Lo mau ngapai nyuruh Lily yang nanganin?!” Arjuna datang mendekati Putra yang fokus pada Lily dan menyentakkan bahunya. Ekspresi marah bercampur cemas tercetak jelas di wajah Arjuna. Tentu saja, bila terjadi sesuatu pada gadis itu maka Lily yang akan disalahkan dengan tuduhan salah dalan menangani.

“Ck, lo tenang aja dan liat apa yang akan Lily lakuin. Lagian ini darurat,” balas Putra acuh. Pembawaannya yang santai membuat Arjuna tambah geram. Bisa-bisanya sahabatnya itu menempatkan adiknya di posisi penuh penuh resiko seperti sekarang.

“Bang Juna tenang aja, Lily nggak akan kenapa-kenapa. Abang cukup liat aja,” Lily menoleh pada Arjuna yang wajahnya mulai merah padam. Gadis itu memberi senyuman terbaiknya untuk menenangkan Arjuna yang emosinya naik secara tiba-tiba kemudian beralih pada gadis yang terluka, “siapa namamu?”

“Ca—Canda,” gadis itu menahan sakitnya untuk menjawab pertanyaan Lily meski suaranya lirih. Gadis bernama Canda itu sudah lemas karena sejak tadi ia merasakan sakit yang luar biasa menjalar dari luka gigitan ular di pergelangan kakinya.

“Ok, kamu tenang aja… ini tak akan sakit—” Lily meyakinkan Canda karena gadis itu tampak khawatir. “—Karena aku yang akan merasakan sakitnya,” batin Lily. Ia bekerja dengan senyuman masih terpatri di wajahnya, menyembunyikan rasa sakit yang luar biasa ketika ia membawa tangannya untuk memulai mengeluarkan racun ular yang sudah menjalar melalui aliran darah milik Canda.

 

Bersambung...

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

PELADI MAKARTI

PENDATAAN PELAKU USAHA/ UMKM DI KALURAHAN PUTAT