CERBUNG - INDIGO

Lian 29 Juni 2020 07:40:48 WIB

AKU HARAP JUGA BEGITU (10)

 

“Hah, gua udah pernah bilang sama lo kalo Adel itu rubah betina! Lo-nya aja yang batu! Kalo udah gini apa lagi yang bakalan lo lakuin?” Putra menghela napasnya dalam. Sebenarnya dia lelah dengan permasalahan yang selalu berputar di sekitar Arjuna, sahabatnya. Kalau Arjuna lelah dengan wanita-wanitanya, maka Putra lelah bila harus mengingatkan dan menyelesaikan setiap persoalan yang dialami Arjuna. Bayangkan saja bila harus mengurus pemasalahan orang lain padahal dia tak pernah terlibat masalah itu.

“Gua harus buat perhitungan sama mereka berdua!” Arjuna yang dikuasai emosi spontan berdiri. Namun karena pengaruh alkohol, ia berdiri dengan sempoyongan dan hampir saja tersungkur ke lantai bila Putra tak menopang tubuhnya.

“Lo mau ngapain dengan kondisi lo yang seperti ini?! Jangan buat masalah yang nggak perlu!” Putra menyentakkan lengan Arjuna yang berada dalam genggamannya. Mereka sealing berhadapan. Mata merah Arjuna membuat Putra semakin kesal. Bisa-bisanya sahabatnya itu bertindak seenaknya dalam kondisi setengah sadar seperti sekarang.

“Lepasin gua! Gua akan bunuh mereka berdua! Beraninya bermain di belakang gua!” pengaruh alkohol telah merusak pikiran Arjuna. Pemuda itu sudah dikuasai amarah dan insting keganasannya hingga tak memikirkan hal lain selain membalas luka hati yang ia terima.

“Otak lo itu ada dimana sih?! Emangnya semua bakalan selesai dengan lo mencelakai mereka? Yang ada lo masuk penjara, mikir dikit ngapa?!” Putra yang kesal dengan keras mendorong tubuh Arjuna yang bahkan tak mampu berdiri dengan benar. Tubuh tinggi Arjuna langsung terhenpas di sofa yang berada tepat di belakangnya. Putra tak habis pikir dengan kerja otak Arjuna. Ia sendiri ragu apakah sahabatnya itu punya otak. Apapun yang pemuda itu lakukan pasti amarahnya duluan yang maju.

“Lalu… lalu gua harus gimana?! Gua harus gimana biar rasa sakit ini ilang?!” menangis. Arjuna yang begitu arogan itu menangisi hatinya yang terasa seperti disayat-sayat. Pemuda itu memukul-mukul dada sebelah kirinya yang terus berdenyut nyeri. Wajahnya terlihat nelangsa.

 

Bersambung...

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

PELADI MAKARTI

PENDATAAN PELAKU USAHA/ UMKM DI KALURAHAN PUTAT