CERBUNG - THE DESTINY OF MY SOULMATE
Lian 03 April 2020 23:55:27 WIB
MASA LALU (12)
“Apa ini? Kenapa aku menangis tanpa sebab?” dengan bingung Juria mengusap jejak airmata di pipinya.
Belum selesai Juria menenangkan dirinya, sebuah cahaya yang menyilaukan berpendar dari tubuh tak bernyawa sang dewi. Tubuh itu melayang dan semakin berpendar terang hingga tubuh itu hancur, berubah menjadi serpihan cahaya. Juria dan kakeknya terkejut akan hal itu, sosok dewi yang harus mereka lindungi malah hancur begitu saja namun itu tak bertahan lama. Keterkejutan mereka berubah menjadi rasa heran kala serpihan cahaya dari bagian tubuh sang dewi yang hancur itu mengelilingi Juria dan perlahan menghilang, terserap ke tubuh Juria.
‘Ini seperti 15 tahun lalu ketika Juria lahir, bedanya tubuh dewi tak hancur dan menghilang. Sepertinya ramalan itu benar... ini sebuah pertanda, suatu yang besar akan terjadi lagi di tempat ini!’ batin Kakek Joseph.
Bersambung...
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |
- MITRA GUNUNGKIDUL DAN SEMIN BERBAGI MENYALURKAN SHODAQOH DONATUR UNTUK 100 ANAK YATIM PIATU SE-KAPAN
- PELADI MAKARTI
- PEMBINAAN POKJA II DAN UP2K PKK KALURAHAN PUTAT OLEH IBU BUPATI
- PERTEMUAN KADER BULAN AGUSTUS 2024
- KKN UNIVERSITAS MERCUBUANA MELAKSANAKAN TIGA AGENDA UNTUK DESA PRIMA GUMREGAH
- KUNJUNGAN DESA PRIMA AGUNG MANDIRI KE RUMAH PRODUKSI BOLU KELAPA
- AKREDITASI DESA BUDAYA PUTAT