GANASNYA HAMA WERENG COKLAT, PETANI TERPAKSA LAKUKAN PANEN DINI
Tari 02 April 2020 19:48:22 WIB
Wonosari,(pidjar.com)–Sejak bulan Februari lalu, petani Gunungkidul telah melakukan panen hasil pertanian mereka yang terdiri dari kacang, jagung, dan padi. Dinas Pertanian Gunungkidul sendiri mengklaim jika hasil panen padi di musim tanam petama ini tergolong maksimal meski sempat ada permasalahan serangan hama yang dihadapi oleh petani.
Namun demikian, klaim itu mendapatkan kontroversi di kalangan petani. Pasalnya, cukup banyak petani yang mengeluhkan penurunan hasil panen lantaran berbagai kendala.
Seperti yang diungkapkan oleh Harmini (58) warga Padukuhan Plumbungan, Desa Putat, Kecamatan Patuk. Ia mengeluhkan hasil panenan kali ini yang mengalami penurunan dibandingkan dengan hasil panen pada tahun sebelumnya. Penurunan yang terjadi pun sangat signifikan. Dirinya mencontohkan, dari dua petak lahan yang ada di bulak Plumbungan, ia hanya mendapat dua karung padi. Padahal biasanya mendapat padi hingga 7-8 karung per petaknya.
“Pertumbuhannya kemarin agak tersendat, karena musim penghujan yang tidak maksimal juga adanya serangan hama,” kata Harmini, Rabu (01/04/2020) siang.
Adapun serangan hama yang dimaksud adalah hama wereng coklat. Serangannyapun cukup masif karena dalam semalam bisa membuat satu petak sawah rusak dan gagal untuk dipanen. Sehingga para petani terkadang harus memanen padi mereka lebih dini agar tidak ludes dirusak hama wereng coklat.
“Dari segi jumlah hasil panen tentu rugi. Belum lagi biaya yang dikeluarkan, tentu tidak sebanding dengan apa yang didapat,” tambahnya.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, Raharja mengakui adanya serangan hama wereng cokelat di Gunungkidul. Namun serangan tersebut hanya terjadi di titik-titik tertentu, tidak secara keseluruhan. Bedasarkan laporan di lapangan, untuk hasil panen musim tanam pertama ini cukup bagus dan mantap.
“Dari zona selatan dan utara panenan kali ini mantap hasilnya. Mulai dari Februari hingga April mendatang masih dilakukan pemanenan,” kata dia.
Estimasi panen pada musim tanam pertama ini mencapai 264.054 ton gabah kering panen (GKP). Jumlah tersebut tentu cukup banyak belum lagi jika ditambah dengan hasil panen pada musim selanjutnya.
Disinggung mengenai serangan hama wereng cokelat tersebut, pihaknya sudah menyarankan agar petani langsung memanennya, sebab hama tersebut menyerang padi yang usianya sudah bisa dipanen. Namun ada juga petani yang sudah meminta bantuan ke DPP bantuan pestisida untuk penyemprotan.
“Sudah ada beberapa petani yang melapor dan meminta obat untuk penanganan hama tersebut. Itu sudah beberapa waktu lalu,” tutupnya.
Sumber : https://pidjar.com/ganasnya-hama-wereng-coklat-petani-terpaksa-lakukan-panen-dini/23664/
Dokumen Lampiran : GANASNYA HAMA WERENG COKLAT, PETANI TERPAKSA LAKUKAN PANEN DINI
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |
- HARI TERAKHIR PELATIHAN BAHASA JEPANG GRATIS DI KALURAHAN PUTAT
- KOORDINASI BPN TERKAIT PTSL KALURAHAN PUTAT
- BANK SAMPAH PADUKUHAN BATUR
- BIMTEK KPPS KALURAHAN PUTAT
- PANENAN PERDANA LAHAN KETAHANAN PANGAN
- KAPANEWON PATUK LAKSANAN MONEV REALISASI KERJA PROGRAM KEGIATAN PEMERINTAH KALURAHAN PUTAT
- POSYANDU REMAJA PADUKUHAN BATUR