BIJI KAKAO KELOMPOK SIDODADI GUMAWANG TERBAIK KETIGA SE INDONESIA

Jk.Bl4ncir 30 Desember 2016 09:16:19 WIB

Putat,30 Desember 2016 :Ternyata Indonesia bukan saja dikenal sebagai salah satu produsen kakao terbesar di dunia. Namun saat ini Indonesia juga salah negara penghasil biji kakao kualitas premium.

Setidaknya ini tergambar dari hasil kontes dalam rangka perayaan Hari Kakao Indonesia yang berlangsung pada 22 sd 25 Nopember 2016 di Plaza Kementerian Perindustrian. Terdapat 8 petani yang mendapatkan penghargaan pada acara pembukaan perhelatan akbar para pelaku kakao tersebut untuk biji kakao terbaiknya, dengan kriteria penilaian mengacu pada SNI.

Biji kakao tersebut berpotensi dipasarkan sebagai kakao premium dengan harga yang lebih tinggi dari harga pasar. Adapun biji kakao terbaik menurut versi kontes Hari Kakao Indonesia adalah

Terbaik Pertama

Biji Kakao produksi H. Tukiran asal Desa SP 1 Prafi Mulya, Kecamatan Prafi, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat.

Biji Kakao produksi kelompok tani Kembang Melati asal Desa Sinyoyoi, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat.

Terbaik Kedua

Biji Kakao produksi Susi Purwantini Melati asal Desa Muneng, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung Provinsi Jawa Tengah.

Biji Kakao produksi Kelompok Tani Karya Tani asal Desa Piloliyanga , Kecamatan Tilamutu, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo.

Biji Kakao produksi Kelompok Tani Karya Selatan II asal Desa Baleta Jaya, Kecamatan Paguyaman, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo.

Terbaik Ketiga

Biji Kakao produksi Koperasi Perkebunan Kakao Bireuen asal Desa Juli Mee Teungoh, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen Provinsi Aceh .

Biji Kakao produksi Kelompok Sipakkaro asal Desa Pokkang, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat.

Biji Kakao produksi Kelompok Sidodadi asal Desa Putat,Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi DIY.

Menurut Ketua Umum Dewan Kakao Indonesia, Dr. Soetanto Abdoellah biji kakao ini berpotensi untuk dijadikan produk speciallty, sehingga ia berharap DInas yang membina petani tersebut sebaiknya menindaklanjuti dengan test mutu yang mencakup flavor, kandung lemak, kandung polifenol. Lalu biji kakao tersebut dipasarkan dengan brand khusus seperti Kakao Manokwari, Kakao Bireuen, dengan harga yang spesifik dengan segmen café cokelat atau perusahaan yang menghasilkan cokelat premium.

Sementara untuk provinsi sentra pengembangan kakao, Gamal Nasir, founder Gamal Institute, mengharapkan segera memetakan potensi pengembangan kakao specialty. “Petani tersebut dibina dan dibantu pemasaran agar bisa mendapatkan pasar yang spesifik. Ketika petani sukses memasarkan produk premium diharapkan dapat memacu petani lain untuk meniru”, demikian jelasnya.

Jadi, kata Gamal, ke depan Daerah tidak lagi sekedar fokus pada pengembangan dan perbaikan tanaman saja, dan sekedar berlomba mencari dana untuk kegiatan peremajaan, perluasan atau rehabilitasi. Namun juga harus berpikir untuk membuat program sederhana namun efekfif dalam memberikan nilai tambah. Salah satunya adalah pengembangan kakao specialty.

Sumber: http://kakao-indonesia.com/index.php/web-links/349-biji-kakao-terbaik-pemenang-kontes-hari-kakao

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

PELADI MAKARTI

PENDATAAN PELAKU USAHA/ UMKM DI KALURAHAN PUTAT