KOREA SELATAN PRIORITASKAN AS, UEA, DAN INDONESIA SEBAGAI TUJUAN EKSPOR TEST KIT CORONA

29 Maret 2020 18:36:54 WIB

Kumparan.com - Sebagai negara-negara di dunia sedang berlomba-lomba mendapatkan produk penanggulangan pandemic virus corona, seperti alat pelindung diri (APD) yang langka, test kit, dan produk lainnya.

Salah satu produsen berbagai produk tersebut adalah Korea Selatan. Ratusan negara berlomba-lomba mendapatkan produk-produk tersebut dari Negeri Gingseng termasuk Indonesia.

Atas banyak permintaan tersebut, Korsel telah memutuskan menempatkan tiga negara sebagai tujuan prioritas ekspor mereka, yaitu Amerika Serikat, Uni Emirat Arab, dan Indonesia.

Soal tiga negara yang masuk daftar prioritas itu disampaikan oleh pejabat Kemlu Korsel pada Jumat (27/3), sehari setelah pertemuan pertama tim antarlembaga yang dibentuk pemerintah untuk mendiskusikan keseimbangan antara permintaan domestic dan ekspor atau penyediaan barang-barang karantina yang bersifat kemanusiaan atau ekspor.

Pejabat itu menyatakan, sebanyak 117 negara sejauh ini berupaya mengimpor tes kit COVID-19 dan barang-barang lainnya atau menerimanya sebagai bantuan kemanusiaan dari Korsel, baik melalui saluran pemerintah atau lewat jalur swasta.

“Negara yang kami prioritaskan adalah AS, karena telah ada lonjakan infeksi baru di sana, dan Presiden Donald Trump juga telah membuat permintaan sendiri kepada kami, sementara AS belum melarang masuknya warga kami, dan telah mencapai kesepakatan pertukaran mata uang dengan Korea Selatan,” kata pejabat itu seperti dilansir The Korea Herald.

UEA masuk daftar prioritas, menurut pejabat tersebut karena telah mempertahankan kerjasama di berbagai sector.

Sedang Indonesia masuk daftar prioritas karena merupakan negara mitra utama untuk Kebijakan Baru ke Arah Selatan (New Southern Policy), politik luar negeri Korsel yang bertujuan untuk meningkatkan hubungan Korsel dengan 10 negara anggota ASEAN.

Rencana ekspor itu bukannya tanpa perdebatan mengingat belum berakhirnya pandemic virus corona. Namun, pejabat itu menegaskan kembali prinsip utama, yaitu ekspor hanya bisa dilakukan jika tak menyebabkan kekurangan produk karantina tersebut di dalam negeri.

Tim antarlembaga itu dibentuk sebagai langkah Korsel untuk mempertemukan permintaan internasional yang meningkat terhadap produk karantina buatan Korsel dari sudut kepentingan diplomatic maupun dari sudut ekonomi.

Disebutkan juga dari 117 negara yang mencari produk Korsel, 31 negara telah menghubungi pemerintah Seoul untuk mengimpor produk, sementara 30 negara lain telah meminta produk tersebut sebagai bantuan kemanusiaan.

Selain itu, 20 negara telah menyatakan harapan untuk mengimpor produk-produk tersebut dan menerimanya sebagai bantuan kemanusiaan, sementara 36 negara lain berusaha mendapatkan barang-barang tersebut melalui kerja sama sector sipil.

Korsel contoh sukses

Korea Selatan selama ini disebut sebagai contoh negara yang sukses mengendalikan wabah corona. Negeri Gigseng ini dapat menekan laju infeksi virus corona melalui tindakan cepat, pengujian luas dan pelacakan kontak, dan dukungan kritis dari warga.

Sepekan setelah laporan pertama kasus virus corona di Korea Selatan, pemerintah negara itu langsung menemui perwakilan sejumlah perusahaan medis untuk membuat test kit secara massif.

Dua minggu berikutnya, ribuan test kit dengan specimen swab tenggorokan berhasil didistribusikan per harinya. Saat ini, mereka berhasil memproduksi 100.000 test kit dalam sehari.

 

Sumber: https://m.kumparan.com/

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

PELADI MAKARTI

PENDATAAN PELAKU USAHA/ UMKM DI KALURAHAN PUTAT