Kalurahan Putat

Putat, 9 Desember 2016: IMUD,terdengar lucu mungkin,tapi itu adalah sebuah kelompok ibu ibu di dusun kepil yang mengembangkan potensi alam untuk menambah penghasilan denga membuat ceriping pisang dengan berbagai rasa,mereka menyebut kelompoknya IMUD alias Ikatan Mandiri Usaha Dagang,yang dulunya adalah kelompok arisan dan olahraga Ibu Ibu Muda (Imud) di Kepil.Mereka selama beberapa bulan ini mendapatkan pendampingan dan pelatihan dari NGO korea SKHU (Sungkonghoe University) tentang bagaimana proses pembuatan sampai pemasasaran ceriping pisang.Hari sabtu 3 Desember ,di sela sela acara Diskusi Pengembangan kelompok usaha makanan olahan di Balai Dusun Kepil yang di hadiri perwakilan dari SKHU,Universitas Islam Indonesia dan Pemerintah Desa Putat,perwakilan SKHU Miss Seini mengatakan “sejak awal kami dating kesini warga menyambut antusias dan banyak tanggapan yang positif dari masyarakat,kami di sini memberikan pendampingan berkelanjutan dan bertujuan membuat mereka mandiri,kami memberikan modal berupa alat produksi serta di rencanakan pembangunan tempat poduksi,kami juga mengajak mereka untuk membuat kemasn produk ceriping tersebut secara modern supaya menarik dari segi pemasaran” ungkpnya.awalnya ibu ibu di kepil yang mayoritas petani dan ibu rumah tangga yang mungkin sebelumnya belum tahu tentang potensi alam serta pengolahanya sekarang setelah adanya pendampingan mereka bisa memanfaatkanya untuk menambah pengahasilan.,sekarang ini produk mereka baru sebatas di pasarkan di tempat wisata serta warung warung terdekat,karena pengurusan PIRT yang membutuhkan waktu dan pengemasan yang modern menjadikan prioritas kedepan.Bp Sukardi selaku Kepala Desa Putat mengapresiasi pendampingan dan pelatihan yang di lakukan oleh SKHU Korea di Desa Putat,khususnya yang ada di Pedukuhan Kepil sehingga warga masyarakat bisa terbantu dan menciptakan lapangan kerja sendiri,beliau berharap usaha ini berkembang dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.dalam acara ini juga di hadiri oleh Bp Padhang ,jurnalis dari TRIBUN JOGJA di damping Jurnalis Desa Sutarto,sehingga mungkin nanti dengan banyaknya berita yang terekspos baik media cetak maupun elektronik serta media social akan membantu dari segi pemasaran. (Jk.Bcr).