CERBUNG - INDIGO

Lian 04 Maret 2020 11:31:41 WIB

APA YANG KAU TAHU? (6)

 

Lily menceritakan semuanya. Menceritakan tentang bagaimana detail mimpi berdarahnya beberapa hari yang lalu. Menceritakan mengenai gadis bernama Lestari yang amat mirip dengan wanita yang ada di mimpinya. Lily juga menceritakan tentang kecemasannya. Dia takut kalau mimpinya akan jadi kenyataan dan berakhir dengan buruk.

“Lo tenang aja Dek… semua akan baik-baik aja,” Putra tak kuasa melihat wajah tertekan Lily. Dia puluhan kali telah melihat adiknya itu mengalami hal serupa. Dia cukup yakin bahwa Lily tidak dalam kondisi baik saat ini tapi Putra mencoba untuk tetap tenang.

“Lily harap juga begitu Bang,” Putra menatap lekat pada wajah Lily. Adiknya itu cukup rapuh walau berlagak tegar. Sikap Lily yang seperti Itu cukup membuat Putra semakin ingin melindunginya.

Putra tak mampu menahan gerakannya. Tangannya terulur hendak membelai rambut Panjang Lily yang sedikit kusut karena habis bangun tidur. Ia menyayangi Lily, dia adik satu-satunya yang ia miliki dan nampak begitu rapuh. Belum sempat tangan Putra menyentuh rambut Lily, mereka dikejutkan oleh suara gaduh dari teras depan.

“Bang, itu ada ribut-ribut apa?” hampir saja Lily melompat dari duduknya karena terkejut dengan tangisan histeris seseorang.

“Gua juga nggak tau Dek… ayo kita lihat,” Putra yang tadinya duduk di ranjang, tepatnya di sebelah Lily langsung beranjak menuju pintu.

Mereka bergegas menuju sumber keributan. Disana nampak seorang wanita paruh baya menangis tersedu-sedu. Ia merancau tak karuan hingga orang-orang bingung menyimpulkan pokok permasalahannya.

“Tunggu dulu, apa yang sebenarnya terjadi hingga kamu seperti ini?” kakek Lily mulai kehilangan kesabaran menghadapi wanita paruh baya itu.

“Kek, Tari… Tari… dia mau melahirkan?” kata wanita itu di sela-sela tangisnya.

Semua orang di tempat itu seketika terdiam, begitu juga dengan Putra dan Lily yang baru sampai disana. ‘Bukannya Lestari masih gadis? Kenapa dia bisa hamil? Kenapa tak ada yang menyadarinya?’ itu adalah pertanyaan-pertanyaan yang tak bisa mereka ucapkan. Itu tak mudah sama sekali.

“Tolong… tolong Lestari… anakku sedang kesakitan,” mohon wanita itu sambil berlutut di lantai yang dingin. Ibu Lestari tak berdaya, seluruh tenaganya bagai lolos dari tubuh rapuhnya.

“Sudah… berdirilah, ada nyawa yang harus diselamatkan. Tik, kamu berhutang penjelasan padaku!” kata kakek Lily pada akhirnya. Ia mengajak keluarganya bergegas menuju rumah wanita yang diketahui bernama Titik yang berada di seberang jalan.

Bersambung...

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

PELADI MAKARTI

PENDATAAN PELAKU USAHA/ UMKM DI KALURAHAN PUTAT