CERBUNG - INDIGO

Lian 04 Maret 2020 10:59:57 WIB

APA YANG KAU TAHU? (2)

 

Bulir keringat bercucuran dari pelipis, terasa dingin menetes ke dagunya. Wajah pasi Lily begitu jelas terlihat kala seseorang mendobrak masuk ke kamarnya. Dentuman pintu yang begitu nyaring mengagetkan Lily yang masih mencoba menata kesadarannya.

“Dek, lo kenapa teriak-teriak?!” itulah kalimat pertama yang keluar dari mulut Putra, satu-satunya kakak kandung Lily.

“Abang!! Lily aduin ke Mama nih,” geram Lily sambil mengelus dada, tak habis pikir dengan kelakuan kakaknya.

“Ogah gua sama setan gentayangan macem dia!” teriak Putra ngeri dengan ancaman Lily. Tentu saja, intensitas yang Lily panggil ‘Mama’ itu adalah arwah ibu dari teman sekolah Lily. Arwah dari wanita malang yang bahkan tak diakui selama hidupnya.

“Apaan sih, Bang... berisik banget pagi-pagi?” gerutu Lily, ia mengusap matanya yang masih lengket. Jujur dia masih ngatuk tapi terpaksa bangun karena mimpi buruknya.

“Ya habisnya elo teriak-teriak gitu. Napa lo, kesambet?” tanya Putra sambil mengangkat sebelah alisnya, ganteng.

“Ishhh, punya abang kok ogeb. Mau ngerasain gimana rasanya kesambet nggak, Bang?” beginilah Lily dan Putra bila dijadikan satu tempat. Cuma bikin pusing orang-orang di sekitarnya.

“Sialan lo, Dek. Napa, lo mimpi buruk lagi?” segeram apapun pada Lily, pemuda itu tetap menyayangi adiknya. Dia selalu melindungi Lily bagaimanapun caranya. Terlalu protektif bukan?

“Hmm.... jijik Bang, pake berdarah-darah gitu!” kata Lily memasang muka jijik, dia teringat kembali dengan genangan darah yang ia lihat di dalam mimpi.

“Emang mimpi apaan kok sampe berdarah-darah?” tentu saja Putra kepo dengan mimpi yang dialami adiknya itu. Tidak hanya sekali atau dua kali mimpi yang dialami Lily menjadi kenyataan. Kekhawatiran nampak jelas di wajah Putra, dia takut terjadi sesuatu pada Lily. Sudah cukup sering pemuda itu melihat adiknya dalam keadaan tertekan.

“Ntah lah, Bang... Cuma sepotong-sepotong. Dalam mimpi Lily melihat nenek-nenek bawa gunting, trus ada cewek bersimbah darah gitu lagi nangis!”

“Dek, lo kenal nggak sama cewek yang ada di mimpi lo?” Putra mendekat dan mengelus kepala sang adik.

“Lily nggak kenal, Bang?” Lily hanya bisa menggeleng. Dia belum pernah bertemu dengan wanita dalam mimpinya itu. Dia orang baru.

“Ya udah, buruan turun gih... semua udah nunggu, kita sarapan bareng!” ucap Putra yang sudah berada di ambang pintu.

“Hmm... Bang, hari ini jadi ‘kan kita bantuin kakek di kebun?” gadis itu beranjak dan merapikan ranjangnya. Tak biasanya dia seperti ini, tentu saja karena sekarang mereka sedang di rumah sang kakek. Disana tak akan ada bibi yang merapikan kamarnya.

“Jadi dong, Dek. Makanya buruan turun trus sarapan. Ntar kita berangkat ke kebun bareng sama kakek!” genit, Putra mengedipkan sebelah matanya pada sang adik dan berlalu dari sana.

“Ok boss,” seru Lily beranjak dari tempat tidurnya.

 

Bersambung...

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

PELADI MAKARTI

PENDATAAN PELAKU USAHA/ UMKM DI KALURAHAN PUTAT