CERBUNG - STAY WITH YOU

Lian 04 Februari 2020 11:39:30 WIB

30. Perhatian

 

Dinta POV

Pagi yang dingin, dari jendela nampak tetesan embun jatuh dari dedaunan di luar ruangan tempatku rawat inap. Semalaman Ditya terjaga, menemaniku sepanjang malam di rumah sakit. Dia duduk di kursi dekat ranjangku, memperhatikan wajahku saat aku tertidur.

Kulihat pagi ini dia tertidur karena lelah semalam berjaga sepanjang malam. Dia tidur dengan posisi duduk di kursi yang sama seperti semalam sambil bersandar di dinding yang dingin.

Aku menelusuri wajah tidurnya dengan pandangan heranku. Aku masih tak percaya kalau ayah memperbolehkan aku dekat dengan cowok, apalagi ayah tahu kalau aku menyukai Ditya. Sudah berapa lama aku duduk di ranjangku dan terus memikirkan hal itu.

Bergumul dengan semua rasa heranku, aku mendengar suara langkah yang semakin mendekat. Perlahan kulihat pintu terbuka, di sana aku melihat Navy bersama teman-teman datang berkunjung.

“Pagi banget kalian datang?” Tanyaku pada mereka yang begitu ramai berdesakan masuk ke ruangan yang sempit tempatku berada.

“Ini sudah siang kali. Jam 10 nih,” jawab Navy bersemangat. Dia melihat Ditya yang masih tidur pulas, spontan dia mendekati Ditya dan membangunkannya. “Woi bangun! Udah siang tau, teman-teman berkunjung nih.”

“Hoaaamm, jam berapa nih?” kata Ditya sambil mengusap matanya yang nampak masih mengantuk.

“Jam sepuluh!” Kata Navy jengkel.

“Biarkan Dia tidur Nav, tadi malam dia berjaga semalaman,” kataku mencoba menghentikan Navy yang mengganggu tidur Ditya.

“Wah wah, ini baru namanya calon suami idaman. Semalaman terjaga nungguin calon istrinya,” ledek Surya.

“Akhirnya kamu bisa dapetin Dinta, Bro...” kata Tony sambil mengusap matanya, berpura-pura menangis karena terharu.

“Hei, kalian bisa diam gak?” Sepertinya Ditya mulai jengkel karena dipermaikan teman-temannya.

Aku hanya bisa tertawa kecil saat melihat mereka bercanda seperti itu. Selain rasa nyeri karena luka ini aku juga merasakan bahagia, menandakan bahwa aku masih hidup. Semuanya nampak begitu hidup di mataku. Setelah semua yang terjadi, ternyata aku masih diberi kesempatan hidup dan menyaksikan semua ini.

***

 

Bersambung....

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

PELADI MAKARTI

PENDATAAN PELAKU USAHA/ UMKM DI KALURAHAN PUTAT