CERBUNG - STAY WITH YOU

Lian 14 Januari 2020 11:41:07 WIB

18. Pulang

 

Ruangan sempit ini menjadi tambah sunyi. Ditya hanya duduk terdiam dan menatapku berbaring di ranjang. Aku tak bisa tidur, jantungku berdenyut tak karuan, aliran darah di nadiku terasa mengalir deras. Keadaan ini mengacaukanku, entah kenapa aku jadi sangat bahagia. Di bawah selimut yang menutupi tubuhku dari ujung rambut sampai ujung kaki, aku senyum-senyum kegirangan. Keadaan ini terus berlanjut sampai seseorang yang datang mengetuk pintu UKS.

“Bangun Din, ayo kita pulang,” lirih kudengar suara Navy mencoba mebangunkanku. “Dit, anterin kami pulang ya? Kasihan Dinta kalau pulang sendirian,” pintanya pada Ditya yang masih terus duduk di kursinya.

“It’s okay. Nanti aku minta Tony boncengin kamu,” katanya sambil nyengir.

“Jangan kegirangan gitu dong. Kita nanti ke rumah Dinta dulu, takutnya orang tuanya nanti panik kalau tahu Dinta nyaris pingsan lagi.”

“Gak masalah, nanti kita jelasin apa adanya.”

“Ok. Tapi buruan bangunin Putri Tidurnya tuh, keburu makin malam!”

“Aku udah bangun kok,” kataku sambil mengusap kedua mataku yang masih terasa lengket.

“Ya udah, cepat beresin selimutnya terus kita pulang,” perintah Navy padaku.

“Iya iya,” jawabku sambil menggerutu.

Perjalanan lima belas menit yang kami lalui di malam yang dingin dan sunyi terasa begitu lama. Di jalan pedesaan, jam sepuluh malam seperti ini sudah sangat sepi. Sudah tak ada warga yang duduk-duduk di teras rumah mereka. Kendaraan pun hampir tak ada yang berlalu lalang.

Perjalanan yang berakhir di depan rumah dengan halaman yang tak begitu luas dengan pagar kayu bercat putih. Halaman yang dihiasi dengan bunga lili yang tertanam rapi di pinggiran jalan setapak dari pintu pagar sampai depan teras rumahku. Di teras tertata beberapa pot yang ditanami bunga butterfly berwarna ungu. Beberapa pohon mangga sengaja ditanam untuk merindangkan rumah. Tanah di halaman yang ditumbuhi rumut manila itu terlihat samar di malam bulan sabit seperti sekarang ini. Perlahan kami melewati halaman dan menuju ke depan pintu rumah.

“Tok tok tok” Navy mengetuk pintu rumahku. Dari dalam rumah aku mendengar suara langkah kaki yang semakin mendekat. Perlahan pintu di depan kami terbuka lebar.

“Malam Tante, maaf kami ganggu waktu istirahatnya. Kami datang mengantar Ardinta pulang,” tanpa dikomando, Ditya langsung menyapa ibu yang telah membukakan pintu.

“Malam juga Nak, makasih banget ya sudah mengantar anak ibu ini,” ibu membalasnya dengan ramah. “Mari silahkan masuk dulu,” tawar ibu pada teman-temanku.

“Makasih Tante,” sahut Navy.

“Mari silahkan duduk dulu.”

“Mungkin kami gak bisa lama-lama Tante, karena malam sudah larut. Kami Cuma ingin menyampaikan kalau tadi Dinta pingsan lagi,” Navy mulai menceritakan kejadian saat pensi di sekolah tadi.

Aku bisa melihat wajah pucat ibu saat mendengarkan cerita Navy dengan serius sambil sesekali ibu mengamatiku yang duduk tepat di depannya. Aku tahu ibu sangat hawatir saat ini. Aku hanya bisa terdiam, menunggu Navy menyelesaikan ceritanya.

“Aku baik-baik saja Bu, Cuma kecapekan aja,” sahutku sesaat setelah Navy mengakhiri ceritanya itu.

Ibu sejenak terdiam lalu mengucapkan terimakasih pada Navy dan yang lain karena telah mengantarku pulang. Ibu mengantar teman-temanku ke pintu pagar sesaat setelah mereka berpamitan karena kepentinganya telah selesai. Dari dalam rumah, aku melihat mereka berpamitan lagi pada ibu.

“Din, sebaiknya kamu cepat tidur. Besok pagi kita bicara sama bapakmu,” perintah ibu padaku sambil mengunci pintu depan.

Perlahan kulangkahkan kakiku menuju kamarku. “Ahh lelahnya, mudah-mudahan aku besok bisa mengatakan keinginanku dengan benar pada ayah,” kataku lirih setelah membaringkan diri ke kasurku.

***

 

Bersambung....

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

PELADI MAKARTI

PENDATAAN PELAKU USAHA/ UMKM DI KALURAHAN PUTAT