AMARILIS MEKAR DI PUTAT, DULU TAK DILIRIK SEKARANG DIGEMARI

wahyun 21 November 2019 13:40:56 WIB

Putat (SIDA) – Bunga amarilis sejak beberapa tahun terakhir sangat populer di dunia pariwisata dan perselfiean khususnya di Kabupaten Gunungkidul. Pasalnya mahkota bunga yang berumpun dan bermahkota besar ini mampu meng-oranye-kan taman dan pinggiran jalan salah satunya di Patuk. Bunga yang bernama latin Hippeastrum ini merupakan bunga yang mudah tumbuh di berbagai jenis tanah. Sehingga tidak heran bahwa banyak desa salah satunya Desa Putat yang nampak indah di akhir tahun dengan hamparan bunga amarilis yang mekar di sepanjang jalanan kampung.

Mungkin banyak yang belum tahu bahwa bunga yang elok dipandang ini dulu dimusuhi masyarakat karena dinilai mengganggu. Sebagaimana dikutip dari https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-3561331/bunga-amarilis-dulu-dibenci-sekarang-disayang Bunga Amarilis atau bunga Lily atau bakung dengan nama latin Hippeastrum dikenal sebagai tanaman pengganggu di lahan pertanian. Tanaman ini sering mengganggu pertumbuhan tanaman jagung, kedelai dan kacang.

Namun saat ini tanaman ini digemari masyarakat karena warna bunganya yang indah. Di Gunungkidul sendiri dulunya tanaman yang disebut 'Brambang Procot' ini dipandang sebelah mata oleh sebagian orang karena mengganggu pertumbuhan tanaman palawija. Bunga yang dulu digolongkan dalam jenis gulma ini, kini mulai ditata sedemikian rupa oleh warga Putat hingga amarilis nampak cantik dan memiliki nilai estetika yang tinggi. Amarilis yang dulu berusaha diberantas saat ini berhasil mencuri hati setiap orang yang melihatnya karena keindahannya. [YN]

 

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

PELADI MAKARTI

PENDATAAN PELAKU USAHA/ UMKM DI KALURAHAN PUTAT