CERBUNG - STAY WITH YOU

Lian 02 November 2019 15:48:10 WIB

9. Belajar Bareng

 

Udara dingin menerpa tubuhku, musim hujan di bulan Januari yang begitu lebatnya. Suasana yang membuatku malas beranjak dari tempat dudukku. Ruang kelas yang ramai dengan rumpian teman-temanku di waktu istirahat siang, tak ada satupun yang berhasil mengalihkan perhatianku dari kaca jendela yang memisahkan ruang kelasku dengan lapangang di depan kelas. Di sana Ditya dengan semangatnya dia bermain bola kaki bersama teman-temannya.

“Ah, aku ingin ke sana,” pikirku. Aku ingin lebih dekat dengannya. Namun suara yang sangat kukenal, tiba-tiba saja membawaku kembali dari dunia hayalanku.

“Din, lagi ngapain? Kok bengong aja dari tadi?” Navy yang saat itu main ke kelasku tiba-tiba menyapaku.

“Kamu itu ya, gak tau orang lagi asik menghayal apa,” jawabku sebal.

“Hari gini kamu kok cuma bisa menghayal. Realitas dong!”

“Iya sih Nav, tapi gimana caranya biar ayah gak tahu ya?”

“Ya kamu harus perbaiki nilaimu dong, anggap aja Si Ditya itu rival belajarmu.”

“Iya juga ya. Aku bisa sekalian bersaing sama dia.”

“Iya kan? Kapan-kapan kita ajak belajar bareng.”

“Sekalian ajak Surya, dia kan yang paling pintar di antara anak Kelas X.”

“Tumben idemu cemerlang Nav,” ledekku.

“Aku kan selalu cemerlang, kamunya aja yang gak pernah mengakui,” balasnya.

* * *

Siang hari itu di perpustakaan sekolah, kami mulai belajar bersama setelah jam sekolah usai. Surya, teman satu kelasku yang mendapat nilai terbaik saat ujian masuk dan semester ganjil kemarin merupakan ketua kelompok belajar yang kami bentuk. Navita, aku, Siska, Ditya, Tony dan tiga teman kami yang lain merupakan anggotanya. Kami mulai belajar untuk persiapan Mid Semester yang akan diadakan dua bulan lagi, tentu saja Surya lah yang mengajari kami untuk mempelajari semua mata pelajaran yang belum kami kuasai.

Perpustakaan yang sunyi, dengan rak yang berjajar dan dipenuhi buku-buku yang tertata rapi. Suasana yang sangat mendukung untuk prosesi belajar yang sedang kami lakukan, namun tak bertahan lama. Tiba-tiba saja Ditya berebut posisi duduk dengan Tony yang saat itu berada di sebelahku.

“Ton, gantian tempat duduk dong.” Ditya meminta Tony agar bertukar tempat duduk dengannya.

“Ogah. Aku lagi belajar Matematika sama Dinta nih,” usaha Tony untuk menolak permintaan Ditya.

 “Please, aku pingin belajar sama Dinta juga,” Ditya mulai merengek.

“Ditya, kamu kan udah diajari sama Surya. Mengalah dikit ngapa,” aku mulai angkat bicara.

“Iya tuh, padahal Surya udah repot-repot ngajarin,” Tony ikut menggoda Ditya yang malah tambah merengek .

“Hihihihi, imutnya.... kayak anak kecil. Manis,” kataku dalam hati. Kira-kira bagaimana reaksi Ditya kalau aku mengatakannya ya?

“Sudah, sudah. Makin sore nih, ayo selesaikan satu soal lagi lalu pulang,” Surya mencoba menenangkan suasana riuh saat ini.

“Ehhh... udahan? Aku kan masih pengen barengan sama Dinta!” Ditya mulai protes kepada Surya.

“Udah sore kali Dit. Udah jam setrengah lima nih. Kasihan yang cewek-cewek nih,” Tony mengutarakan logikanya yang memang masuk akal itu.

“Yah, kan nanti tinggal anterin mereka pulang aja pakai motor.”

“Jangan egosis lah Dit. Kita juga punya urusan pribadi masing-masing. Kami masih punya urusan yang lain setelah ini,” Surya tak mau kalah dalam adu argumen tersebut.

“Tapi kan....” Ditya nampak sangat kecewa setelah mendengar pendapat dari teman-teman yang lain.

“Tuh kan bener, emang kayak anak-anak. Kadang tingkahnya imut.” Namun aku hanya bisa membatinnya tanpa seorangpun yang tahu pemikiranku saat ini.

“Ya udah, ayo pada pulang. Jangan lupa besok kita mulai belajar percakapan dalam bahasa Inggris,” Surya menyampaikan jadwal belajar kelompok untuk besok. “All right. See you tomorrow, guys,” dia mengucapkan salam dalam percakapan bahasa Inggris sebagai pemanasan untuk materi belajar kelompok besok siang.

* * *

Bersambung....

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

PELADI MAKARTI

PENDATAAN PELAKU USAHA/ UMKM DI KALURAHAN PUTAT