Kalurahan Putat

Putat (SIDA) - Senin (15/04/2019) dua padukuhan di Desa Putat ditunjuk menjadi wakil untuk mengikuti lomba homestay tingkat provinsi. Desa Putat sebagai Desa Budaya Dan Desa Wisata menjadi daya tarik untuk para wisatawan berkunjung dan menghabiskan waktu liburan mereka di desa yang memiliki pemandangan alam yang eksotik ini. Hal ini membawa dampak positif bagi kegiatan perekonomian warga Desa Putat salah satunya usaha akomodasi berupa homestay atau tempat penginapan.

Berdasarkan hasil seleksi administrasi berkas formulir isian profil, terpilih tiga padukuhan yang menjadi wakil Kabupaten Gunungkidul untuk maju dalam lomba homestay tingkat provinsi. Dua diantaranya merupakan Padukuhan Batur dan Padukuhan Plumbungan dari Desa Putat.

Topografi Padukuhan Batur yang berupa persawahan, perkebunan, hutan rakyat, dan nuansa pedesaan yang asri menjadi faktor pendukung dusun ini mejadi destinasi wisata. Ditambah dengan keberadaan air terjun “Banyunibo” dan bukit “Batoer Hill” membuat padukuhan ini ramai dikunjungi wisatawan domestik maupun manca negara.

Padukuhan lain sebagai perwakilan lomba homestay dari Desa Putat adalah Plumbungan. Padukuhan ini sudah terkenal dengan destinasi Kampung Emasnya. Di samping itu sekarang berkembang perkebunan jambu kristal. Ingkung yang lezat dan jambu kristal yang manis dinikmati di tengah pemandangan hamparan sawah yang luas menjadi candu bagi wisatawan untuk mengunjungi destinasi ini kembali. Hal ini menjadikan Plumbungan selalu ramai baik biasa maupun ketika liburan. Oleh karena itu kebutuhan akan homestay yang nyaman sangat dibutuhkan.

Selama wisatawan menginap di homestay, ada beberapa program yang dapat dipilih dan dinikmati oleh para wisatawan agar liburannya semakin bernilai. Program tersebut meliputi belajar membuat kerajinan, membatik topeng, memberi makan ternak, belajar bertani, bermain permainan tradisional, berkebun kakao, belajar kesenian tradisional, dan membuat makanan tradisional.

Beberapa lembaga yang pernah berkunjung dan menikmati program homestay adalah Sekolah Alam Yogyakarta (2015), L-MAN Kementerian Keuangan (2017), dan Sekolah Alam Bintaro (2018).